MEDAN (Waspada.id): Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Hendra Cipta mendesak pemerintah pusat melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) untuk segera menetapkan status darurat nasional, guna mempercepat penanganan dan penyaluran bantuan ke daerah bencana banjir dan tanah longsor yang semakin meluas di Sumatera Utara.
Kepada Waspada.id, Kamis malam (27/11), Hendra menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam atas bencana banjir dan longsor yang melanda 12 kabupaten/kota itu.
Yakni, mulai dari Deli Serdang, Serdang Bedagai (Sergai), Langkat, Nias Selatan (Nisel), Mandailing Natal, Pakpak Bharat, Tapanuli Tengah (Tapteng), Tapanuli Utara (Taput), Tapanuli Selatan (Tapsel), Humbang Hasundutan (Humbahas), Padangsidimpuan, hingga Kota Sibolga.
Hendra Cipta menyatakan bahwa kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Akses jalan utama, khususnya di Tapanuli Tengah terputus total akibat tanah longsor, sehingga jalur darat untuk distribusi bantuan menjadi tidak memungkinkan.
Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam penyaluran makanan, minuman, obat-obatan, serta bantuan logistik lainnya kepada para korban bencana.
Ia menambahkan bahwa situasi ini membutuhkan intervensi langsung dari pusat agar penanggulangan bisa dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
Menurut Hendra Cipta, penetapan status darurat nasional akan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah pusat untuk terlibat langsung dalam penanggulangan bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.
Ia berharap, langkah ini akan memperkuat koordinasi antar lembaga dan memastikan bantuan cepat sampai ke lokasi-lokasi yang paling parah terdampak.
Langkah cepat dari pemerintah pusat melalui penetapan status darurat nasional, memudahkan proses evakuasi, distribusi bantuan, serta rehabilitasi pasca-bencana dapat berjalan lebih optimal.
“Koordinasi yang baik dan respon cepat adalah kunci utama untuk menyelamatkan nyawa serta meminimalisir kerugian yang lebih besar,” ujar anggota dewan Dapil 3 Deli Serdang ini.
Dia menyoroti perlunya penggunaan jalur udara sebagai solusi alternatif dalam distribusi bantuan jika jalur darat masih belum memungkinkan.
Hendra menekakan perlunya percepatan pengiriman kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, dan air bersih untuk mencegah munculnya masalah kesehatan akibat kekurangan pasokan selama masa tanggap darurat.
Selain penetapan status darurat nasional, Hendra Cipta mendorong segera dilakukan pengiriman tim medis ke lokasi bencana untuk memberikan rehabilitasi psikologis kepada para korban.
Ia menekankan pentingnya penanganan kesehatan mental warga yang mengalami trauma akibat musibah ini.
Hendra meminta agar semua pihak bekerja sama secara sinergis demi keselamatan masyarakat. Penguatan komunikasi harus terus dilakukan agar langkah-langkah penanggulangan dapat berjalan efektif sesuai kebutuhan di lapangan.
“Semoga upaya bersama dari seluruh elemen bangsa mampu mengatasi musibah ini dengan hasil terbaik bagi masyarakat Sumatera Utara,” pungkas Hendra. (id06)












