MEDAN (Waspada): Pengamat Ekonomi, Wahyu Pratomo (foto) meminta pemerintah bersikap tegas atas informasi yang tersebar luas, terkait beras plastik.
Hal itu disampaikannya, Selasa (10/10) menanggapi berita warga Kota Binjai ‘dihantui’ beras plastik.
Di mana dugaan beras plastik ini mencuat setelah Pemko Binjai melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM) di Jalan Jambore Raya, Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, Rabu lalu.
Dari pasar murah itu, seorang ibu rumah tangga membuat video dan viral di media sosial. Dalam video, wanita tersebut mengepalkan nasi dari beras yang dibeli di pasar murah dan dibandingkan dengan nasi dari beras lain.
Kemudian, wanita tersebut membanting nasi dari beras yang dibeli dari pasar murah. Hasilnya, nasi tersebut terpental seperti karet. Sedangkan nasi dari beras lain, ketika dibanting langsung lengket ke lantai.
Dasar itu lah, wanita tersebut menduga beras dari pasar murah terbuat dari plastik. Video itu pun dengan cepat tersebar dan berulang kali dibagikan di media sosial.
Terkait hal itu, Pengamat Ekonomi Wahyu Pratomo menyampaikan keresahan terkait beras plastik di kalangan masyarakat harus disikapi secara tegas oleh pemerintah. Apakah memang beras plastik itu benar beredar di masyarakat. Karena dampak mengkonsumsi beras plastik pasti berbahaya bagi tubuh manusia.
“Terlepas masih simpang siur nya berita tersebut harus ada investigasi dan kemudian klarifikasi. Jika memang beredar maka beras tersebut harus ditarik. Pemerintah daerah dan kepolisian bisa bekerja sama untuk melakukan investigasi tersebut untuk memastikan isu beras plastik,” ungkapnya.
Dia juga berharap agar masyarakat harus hati hati. Jangan mudah tergoda dengan beras murah. Apalagi jika penjualnya tidak jelas seperti pedagang dadakan.(m22)
Teks
Pengamat Ekonomi, Wahyu Pratomo