MEDAN (Waspada.id): Penggiat Dan Pemerhati Pendidikan Sumatera Utara, H.Ali Nurdin MA, Rabu (8/10) meminta pemerintah serius menangani anak-anak putus sekolah ( tidak lulus Sekolah Dasar). Hal ini disampaikannya terkait adanya data di Portal data Kemendikdasmen jumlah anak putus sekolah tingkat SD/Ibtidaiyah sederajat di Sumatera Utara pada tahun 2024 sebanyak 1.555 orang.
Menurut Ali Nurdin, jika disebutkan Sumatera Utara tergolong tinggi anak anak yang putus sekolah terutama tingkat sekolah dasar, hal itu sebarannya tidak merata di setiap kabupaten/kota yang ada di Sumut.
Bila kita tinjau dari segi sosial dan geografis biasanya masyarakat pinggir pantai atau kehidupan nelayan pesisir. Bahkan terkadang sejak usia sekolah mereka sudah ikut melaut.
“Nah ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah, agar memikirkan bagaimana memberi kesempatan pada anak yang tidak sekolah, agar tetap mengenyam pendidikan,”kata Ali Nurdin.
Jangan sampai, kata Ali Nurdin akibat tidak mengenyam pendidikan akhirnya menjadi beban keluarga dan negara. Putus sekolah dan sulitnya mencari pekerjaan satu hal yang harus diselesaikan pemerintah bagaimana cara mengatasinya.
“Ya kita berharap pemerintah ikut andil dalam hal ini,”kata Ali Nurdin.
Saat ditanya apakah Sekolah Rakyat(SR) yang sedang dikembangkan pemerintah saat ini bisa jadi solusi?
Ali Nurdin pesimis akan hal itu, sebab kata dia tidak semua anak putus sekolah itu dapat kesempatan masuk SR.
Menurutnya jika mereka ditampung di Sekolah Rakyat, itu konsekwensinya lebih berat lagi. Selain faktor izin orang tua, masuk sekolah juga memperhitungkan faktor IQ dan kecerdasan lainnya.
“Kemudian daya tampung di Sekolah Rakyat juga sangat terbatas. Disamping itu mereka tinggal di asrama sedangkan dalam kehidupan sehari hari mereka juga sebagai penyokong kebutuhan hidup keluarga.
Ketidakmampuan keluarga untuk membiayai sekolah dan kebutuhan untuk membantu ekonomi keluarga menjadi penyebab utama,”sebutnya.
Hal lain disebutkan Ali Nurdin mengapa anak putus sekolah, faktor ekonomi sering jadi penyebab. (id18)