MEDAN (Waspada): Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Lawas Utara (Paluta), menampilkan pagelaran seni dan budaya, Kamis (6/7) malam. Di event Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke-49 tahun ini, Pemkab Paluta, tidak saja memperkenalkan aneka produk kerajinan, tapi juga memperkenalkan seni dan budaya yang ada di sana.
Hari itu, Pemkab Paluta menggelar pagelaran seni dan budaya di Pentas Keong arena PRSU. Berbagai tarian daerah ditampilkan malam itu, untuk diperkenalkan kepada masyarakat, dan sebagai pengobat rindu para perantau asal Paluta yang ada di Kota Medan.
Malam pagelaran seni dan budaya Kab. Paluta dibuka oleh Bupati Paluta Andar Amin Harahap. Dalam pagelaran itu, sangat memukau warga perantauan dan warga Paluta yang berdomisili di Medan dan sekitarnya.
Andar Amin Harahap menyampaikan apresiasi pengurus Yayasan PRSU. Karena mereka terus konsisten dan aktif menyelenggarakan pagelaran pentas seni budaya dalam rangka mempromosikan eksistensi seni budaya di kalangan masyarakat. ‘’Seluruh masyarakat Paluta, baik yang diperantauan hadir semua hari ini memberikan dukungan terbaik,’’ katanya.
Menurut Andar, pagelar seni dan budaya secara otomatis menjadi ajang promosi. Dimana Kab. Paluta mempunyai kekayaan seni budaya, adat kultur. ‘’Ini baru sebagian kecil yang kita tampilkan, karena enggak cukup nanti waktunya. Bahwa Paluta itu kaya dan mempunyai potensi yang luar biasa yang harus dipertahankan. Begitu juga PRSU ke 49 sebagai ajang tahunan ini sangat luar biasa, karena setiap daerah diberikan kesempatan untuk menonjolkan potensinya masing-masing,’’ ujarnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Paluta Prof. Syahrin Harahap mengungkapkan rasa bangganya kepada semua daerah yang telah mengedepankan budaya masing-masing di PRSU ini. ‘’Kita berharap pagelaran seperti ini terus dilanjutkan pada berbagai event lainnya,’’ katanya.
Menurut Syahrin Harahap, pemerintah sangat perlu melestarikan adat dan budaya daerahnya. Karena setidaknya, ada tiga hal yang perlu diperhatikan dan diambil hikmanya dari setiap pageleran seni dan budaya.
Pertama, kata Syahrin, bahwa saat ini, semua budaya menghadapi terpaan budaya global. Sehingga budaya kita harus bisa bertahan tangguh di dalam gempuran budaya global, sehingga identitas dan jati diri daerah itu menjadi bisa bertahan dan bisa memperkaya daerah masing-masing.
Ke dua, menurut Syahril, diharapkan agar semua pemerintah daerah memberikan dorongan yang kuat di dalam memajukan budaya. Dan yang ketiga, bagi tokoh masyarakat dan tokoh adat, kiranya bisa memaknai kehidupan mereka dengan tiga hal dari budaya. ‘’Yakni, yang pertama norma adat, yang kedua adalah nilai adat dan yang ketiga adalah kearifan lokal,’’ ujarnya.
Kata Syahrin, yang harus dipertahankan sekarang ini adalah bagaimana agar nilai adat bisa sejajar dengan acara-acara yang dilakukan. Sehingga masyarakat bisa terus menerapkan dan menghidupkan nilai-nilai ada dalam kehidupan sehari-hari. ‘’Dan saya melihat ada keseriusan dari pemerintah Paluta. Semoga Bupati Paluta tetaplah bersikap untuk menegakkan penguatan dasar-dasar seni dan budaya.
Hadir menyaksikan pagelaran pentas seni budaya Paluta malam itu, Ketua DPRD Paluta Basri Harahap, Ketua Lembaga Adat Tongku Mukmin Harahap, sejumlah anggota DPRD Paluta, Forkopimda, Para OPD, Camat, tokoh masyarakat, serta ribuan warga Paluta. (m07)