MEDAN (Waspada): Dalam mengejar target eliminasi Tuberkulosis (TB) pada tahun 2030, Dinas Kesehatan Kota Medan mengaku jika saat ini penanganannya telah memasuki arah percepatan. Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Pocut Fatimah Fitri pada saat rapat koordinasi untuk percepatan eliminasi TBC di Kota Medan yang didukung USAID ERAT (Tata Kelola Pemerintahan Yang Efekti, Efisien & Kuat) di Cambridge Hotel Medan, kemarin.
Ia juga mengatakan, hal itu sejalan dengan Perpres Nomor 67 tahun 2021.
“Di Medan ini banyak mitra yang siap untuk mendukung itu. Jadi kalau kita hanya mengandalkan anggaran APBD saja mungkin tidak seluas ini gerakan kita, jadi mitra ini sangat penting,” ungkapnya.
Pocut menjelaskan, dengan target eliminasi TB tahun 2030 yang terbilang tidak lama lagi, perlu dipikirkan strategi percepatan apa yang harus dilakukan. Apalagi, sambungnya, angka penderita TB yang paling besar itu justru didapatkan dari usia produktif.
“Usia produktif ini banyak di sekolah dan dunia kerja. Karenanya untuk memutuskan rantai penularan, tentu harus dicari kelompok beresiko,” jelasnya.
Menurutnya, dalam hal penanggulangan TB, tidak dapat terlepas dari sosialisasi. Untuk itu, katanya, masyarakat harus tau apa itu TB, bagaimana cara penularannya, siapa yang beresiko, bagaimana pengobatannya dan diagnosanya.
“Itu kita wajib mensosialisasikannya seluas luasnya. Semua OPD, semua pihak harus bersuara mensosialisasikan ini,” tegasnya.
Seperti diketahui, pada tahun 2021 lalu, jumlah kasus TB/TBO-RO yang terlapor di Kota Medan hanya 30% atau sebanyak 5.641 kasus. Sementara, target yang harus dicapai sebesar 18.963 kasus.
Sementara dalam strategi nasional pengendalian TB 2020-2024, upaya menuju eliminasi TB di Indonesia pada 2030 dengan penerapan beberapa strategi. Antara lain, penguatan komitmen dan kepemimpinan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota untuk mendukung percepatan eliminasi TB 2030.
Kemudian, peningkatan akses layanan TB bermutu dan berpihak pada pasien dan peningkatan peran serta komunitas, mitra dan multisektor lainnya dalam eliminasi TBC.
Dr. Eva Oktavia Karolina Simatupang, Sp.KKLP sebagai fasilitator Rapat tersebut mengatakan dengan adanya kegiatan sehingga menjadi tau apa yang akan dilakukan kedepannya untuk percepatan pencegahan TB.
“Disini kita juga menjadi tau apa saja yang dilakukan dari wadah kemitraan forum multisektor ini dalam penanggulangan TB. Seperti akan dilakukan screening TB di sekolah kanak-kanak (TK) dan juga akan ada rencana pencanangan sekolah bebas TB yang dilakukan oleh Dinas pendidikan kota Medan.
Hadir dalam rapat itu dari Dinas Kesehatan kota Medan, Dinas Pendidikan, Persi, IDI, LSM, Forwakes Sumut, dan sejumlah instansi lain (cbud)