Scroll Untuk Membaca

Medan

Penanggulangan TBC Butuh Dukungan Semua Pihak

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Penanggulangan TBC (tuberkulosis) di Kota Medan butuh dukungan semua pihak. Hal ini diungkapkan oleh  dr. Tiffany Tiara Pakasi, MA, Koordinator Substansi TBC dan ISPA Kemenkes pada kata sambutannya di  pertemuan triwulan forum multisektor eliminasi TBC Kota Medan yang digelar Yayasan KNCV Indonesia (YKI) pada Rabu (9/3) di Santika Dyandra Hotel Medan. 

“Penanggulangan TBC  ini butuh edukasi, sosialisasi sehingga perlu bahasa yang tepat dan mudah dicerna oleh masyarakat. Kalau menggunakan Bahasa Kesehatan masyarakat susah mencerna. Sehingga dibutuhkan ulama, masyarakat untuk ikut serta memberikan edukasi, karena saat ini  masih banyak stigma buruk terhadap penyakit ini, sehingga mereka yang menderita TBC tidak mau berobat, mereka  sembunyi,” ungkapnya. 

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Penanggulangan TBC Butuh Dukungan Semua Pihak

IKLAN

Sehingga Tiffany Tiara menyebutkan ia sangat senang dengan digelarnya pertemuan lintas sektor tersebut dan ia juga bangga karena tingginya perhatian  pemerintah dalam menanggulangi penyakit ini.

Hadir juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah yang menyatakan Dalam Strategi nasional pengendalian TB 2020-2024 upaya menuju eliminasi tuberkulosis di Indonesia pada 2030, seperti yang telah diamanatkan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024 dan strategi pembangunan kesehatan nasional akan tercapai dengan penerapan 6 strategi.


Di antaranya adalah penguatan komitmen  dan kepemimpinan pemerintah pusat, privins  dan kabupaten kota untuk mendukung percepatan eliminasi tuberkulosis  2020, peningkatan akses layanan tuberkulosis bermutu dan berpihak pada pasien dan peningkatan peran serta komunitas, Mitra dan multisektor.

“Kita pemrintah Kota Medan  telah membentuk forum multisektor  percepatan eliminasi TBC Kota Medan melalui SK Walikota Medan tentang forum multisektor percepatan eliminasi  tuberkulosis Kota Medan,” katanya.

Proses Percepatan Eliminasi

Sementara itu, Kasi P3M Dinkes Medan, Edy Yusuf menyatakan bahwa keterlibatan  dari berbagai pihak dari OPD, seperti Bappeda, Litbang, Kesra, Dinas Pendidikan, Badan Perizinan Terpadu dikatakannya  sudah nampak dalam kontribusi penanganan TBC di Kota Medan untuk proses percepatan eliminasi. 

“Jadi dari litbang akan melakukan penelitian, dari dinas pedndidikan akan melakukan kegiatan sosial di sekolah tentang kegiatan TBC di masyarakat. Kemudian juga dengan OPD lain dan sektor swasta seperti Lions Club mereka melakukan pendampingan dan screening. Jadi kegiatan ini akan terus kita lakukan dengan menambah kegiatan mereka. Bagaimana kegiatan ini bisa berkesinambungan sampai tiba akhirnya eliminasi TBC itu bisa kita wujudkan,” tegasnya.

Kalau Medan gambaran kasus TBC-nya  sebutnya di  2 tahun ini menurun dengan masa pandemi Covid-19 yang melanda.

“Di kondisi pandemi covid ruang gerak kita terbatas sehingga proses investagasi , pendampingan, sosialisasi itu tidak bisa kita lakukan, itu kendalanya selama pandemic. Tapi belakangan ini karena kondisi covid sudah mereda kita akan mulai kembali beraktivitas untuk melakukan pertemuan. Di lapangan pun kita sudah bisa  melakukan penjaringan, pendampingan maupun sosialisasi kepada masyarakat,” jelasnya.

Dikatakan eliminasi ini tidak bisa dilakukan oleh dinas sendiri, kita harus melibatkan sektor terkait dan akan digandeng terus, sehingga implementasi dari Perpres No 67 tahun 2021 itu bisa  diwujudkan membangun kemitraan dalam eliminasi TBC tahun 2030.(cbud)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE