Scroll Untuk Membaca

Medan

Penerapan Teknologi Kincir Air Untuk Tambak Udang Vannamei Di Desa Sei Meran

Penerapan Teknologi Kincir Air Untuk Tambak Udang Vannamei Di Desa Sei Meran
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Penerapan teknologi kincir air (paddle wheel) di area tambak udang kaki putih (vannamei), di Desa Sei Meran, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (25/10) berjalan lancar.

Tim Pengabdian DRTPM yang diketuai Julia Syahriani Hasibuan, S.Pi, M.Si Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) didampingi dua rekan dosen Astrid Fauzia Dewinta, S.St.Pi., M.Si dan Simpati Mellyginta Sinuhaji S.E., M.Si, beserta lima mahasiswa Program Studi Manajemen, Sumberdaya Perairan.

Yaitu, Indah Ramadhani, Shafna Ainunnisa Prameswari, Mhd.Farhan Adha, Rachel Risanti Br. Silalahi dan Hafizh Muwaffaq Marpaung serta satu mahasiswa program studi Teknik Lingkungan, Muhammad Rizky Halomoan Hasibuan, sosialisasikan pengetahuan, pemakaian kincir air sesuai dengan kebutuhan tambak udang.

Menurut Julia Syahriani Hasibuan, budidaya udang yang dikelola oleh Kelompok Pokdakan Usaha Mandiri, masih dalam skala tradisional dengan bentuk kolam dasar tanah, belum ada input teknologi budidaya kincir air.

Selain itu, adanya limbah dari perkebunan kelapa sawit yang berada di sekitar tambak mengakibatkan adanya permasalahan kualitas air tambak yang belum dilengkapi kincir air.

Permasalahan juga terjadi akibat keterbatasan peralatan dalam proses pemanenan udang, serta keterbatasan pengetahuan petambak dalam budidaya udang vannamei skala semi intensif.

Akibat tingginya biaya operasional, serta manajemen budidaya yang sederhana, dengan mengandalkan produktivitas alami, menyebabkan kegagalan budidaya udang. Sehingga hasil yang diperoleh dari tambak menurun.

“Tim Pengabdian akan melakukan penerapan teknologi kincir air, untuk mengatasi terjadinya penumpukan feses udang yang akan mempengaruhi kualitas air tambak, serta mengurangi dampak limbah kelapa sawit di sekitar tambak,” ujar Julia Syahriani.

Dari kegiatan tersebut, Kelompok  Pokdakan Usaha Mandiri beserta Pembina Kelompok dan Sekretaris Desa Sei Meran Kecamatan Pangkalan Susu, Langkat, sangat antusias dan bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan, mulai dari pemaparan mengenai pembuatan pakan sekaligus bertanya terkait pertambakan.

Selanjutnya, penyerahan kincir air beserta komponen dasar dalam membudidayakan udang vannamei diberikan kepada kelompok usaha.

Terimakasih

Khairatun Nisa S.Pi selaku Penyuluh dari Dinas Kelautan dan Perikanan mengucapkan terimakasih.

Dia berharap, dengan adanya bantuan kincir air, tambak udang vannamei di Desa Sei Meran, lebih maju dan semakin berkembang ke depannya.

Ketua Pokdakan Usaha Mandiri,Untung Arianto mengungkapkan belum adanya kincir air pada kolam budidaya, mengharuskan para pembudidaya udang vannamei, melakukan pemindahan bibit udang yang sudah berusia 20 hari dari kolam sebelumnya ke kolam yang lain.

“Dengan bantuan kincir air ini kami berharap hasil panen udang lebih baik dan meningkatkan penghasilan,” sebutnya.(m22)

Waspada/ist
Tim Pengabdian DRTPM USU diketuai Julia Syahriani Hasibuan, S.Pi, M.Si di lokasi tambak udang.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE