MEDAN (Waspada): DPRD Sumut mendesak Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) dan Balai Jalan Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut untuk segera berkordinasi memperbaiki jalan yang penuh dengan lubang di jalinsum (Jalan Lintas Sumatera), khususnya di kawasan Asahan, Batubara dan Tanjungbalai.
“Lubang-lubang itu sangat berbahaya, terutama bagi pemudik ingin merayakan Natal dan Tahun Baru (Nataru),” kata anggota Komisi D Yahdi Khoir di Medan, Selasa (13/12).
Anggota dewan dari Fraksi Amanat Nasional (PAN) itu menyuarakan keprihatinan atas kondisi jalan tersebut dalam rapat dengar pendapat dipimpin Ketua Komisi D Benny Harianto Sihotang dengan Kepala BBPJN Brawijaya, Kadis BMBK Bambang Pardede, dan Kadishub Supriyanto.
Menurut Yahdi, di kawasan sepanjang jalan di Asahan yang berbatasan dengan Sergai, dan beberapa titik menuju Tanjungbalai kini telah dipenuhi lubang.
“Saya baru saja lewat dari jalan Tanjung Kasau di Batubara yang tampak hancur, sehingga mengganggu arus lalu lintas, dan diprediksi meningkat jelang Nataru,” kata anggota dewan Dapil V Asahan-Batubara-Tanjungbalai ini.
Kemudian, lubang-lubang menganga terlihat di Laut Tador, yang perbatasan Sergai, yang kondisinya hancur dan dilaporkan sering terjadi kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.
Kondisi jalan yang masuk dalam wilayah jalan nasional yang rusak lainnya berada di Kuala Tanjung, dekat simpang galon, dan kawasan Sungai Padang, yang terkesan dibiarkan, sehingga dapat mengancam nyawa pengendara.
Selain jalan nasional, Yahdi juga memprihatinkan jembatan Bandar Khalifah di Kabupaten Sergai yang menghubungkan kabupaten di Deli Serdang hingga Asahan kondisinya sangat mengkhawatirkan.
“Ini masuk dalam proyek multiyears dan kita berharap BMBK secepatnya memperbaiki, paling tidak untuk mencegah ambruknya jembatan dengan melakukan perbaikan sementara,” ujar Yahdi.
Itu perlu dilakukan karena banyak perantau dari Pekanbaru yang berada di kawasan itu yang tiap pergantian tahun melintas di jembatan tersebut menuju kampung halaman mereka. Juga terdapat warga Taput yang hendak pulang ke Pagururan, atau sebaliknya.
Survei
Merespon itu, Kepala BBPJN Sumut Brawijaya menegaskan, pihaknya sudah melakukan survei di lapangan untuk jalan yang masuk dalam kewenangannya, guna memastikan tidak terjadi tumpang tindih kewilayahan provinsi, kabupaten/kota dan nasional.
“Kita pernah turun ke salah satu titik di Kisaran, dekat rel KA, yang masuk jalan nasional, tapi oleh warga setempat kami diusir. Kami bingung. Untuk penanganan sementara, kita sudah perintahkan jajajaran mulai 15 Desember 2022 untuk melakukan perbaikan,” katanya.
Perbaikan yang dalam waktu dekat dilakukan, lanjut Brawijaya di kawasan jalan dekat tol Helvetia, Medan Helvetia, yang pekan lalu terjadi pembunuhan, dengan cara menutup lubang guna mencegah kecelakaan.
Hal yang sama juga ditandaskan Kadis BMBK Bambang Pardede bahwa pihaknya akan memulai pembangunan jembatan Bandar Khalifah, melalui anggaran multiyears.
“Ini pasti kita perbaiki, namun kita berharap dukungan dewan untuk support anggaran lanjutan yang tersisa Rp 1,7 triiiun lagi tahun 2023,” pintanya. (cpb)