MEDAN (Waspada.id): Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh setiap tanggal 10 Oktober, Yayasan Nurani Luhur Masyarakat (YNLM) bersama Kecamatan Medan Helvetia menggelar serangkaian kegiatan bertema “Akses ke layanan kesehatan mental dalam bencana dan keadaan darurat” sebagaimana ditetapkan oleh World Federation for Mental Health (WFMH) tahun ini.
Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Medan Helvetia, Jumat (10/10) menghadirkan pemeriksaan kesehatan fisik dan mental, konsultasi terbuka, serta diskusi lintas komunitas.
Jesmon Berutu, National Leader YNLM, menegaskan komitmen organisasi dalam memperkuat layanan kesehatan mental melalui kerja sama lintas stakeholder, termasuk rumah sakit, pemerintah daerah, dan tokoh agama.
Sejak 2019, YNLM menjalankan program skrining kesehatan dasar yang menyasar masyarakat di wilayah Kecamatan Medan Helvetia. Meski sempat tertunda akibat pandemi COVID-19, program ini diperpanjang hingga 2025 untuk memastikan keberlanjutan dan dampak nyata di lapangan.
“Kami bersyukur atas dukungan dari Puskesmas Helvetia, kecamatan, kelurahan, dan dinas terkait. Mereka sangat membantu dalam penyediaan obat dan pelaksanaan Posbindu setiap bulan,” ujar Jesmon.
Setiap bulan, klien datang untuk melakukan skrining kesehatan dan memantau perkembangan kondisi mereka. Salah satu tantangan utama adalah pendanaan, namun YNLM telah melakukan advokasi dan mendorong regulasi daerah agar kader kesehatan mendapatkan honor melalui alokasi dana Puskesmas.
Hasil di lapangan menunjukkan mayoritas klien mengalami gangguan jiwa, mulai dari skizofrenia hingga gangguan akibat tekanan hidup berkepanjangan. Intervensi YNLM tidak hanya bersifat medis, tetapi juga sosial dan spiritual.
“Dulu mereka hanya menyendiri dan berbicara sendiri. Sekarang mereka aktif dalam kelompok usaha bersama, kegiatan dengan caregiver, dan aktivitas keagamaan yang didukung para tokoh agama,” tambah Jesmon.
Camat Helvetia, Junedi Lumbangaol, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara Yayasan Nurani Luhur Masyarakat dan Pemerintah Kecamatan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Nasional. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pelaksanaan jalan sehat yang diikuti masyarakat lintas usia.
“Terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin. Ini adalah langkah nyata dalam membangun masyarakat yang sehat secara fisik dan mental,” ujar Junedi.
Salah satu capaian penting dari program ini adalah peningkatan produktivitas klien dengan gangguan jiwa. Mereka kini mampu menghasilkan karya dalam bentuk sabun dan layanan cuci motor. Ini menunjukkan bahwa pemulihan bukan hanya mungkin, tetapi juga berdampak secara ekonomi.
“Grafik pemulihan klien sangat positif. Mereka tidak hanya pulih, tapi juga berkontribusi secara ekonomi dan sosial,” tambah Junedi.
Rencana ke depan mencakup perluasan program ke wilayah Medan Helvetia, dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan memperkuat sistem kesehatan jiwa berbasis komunitas.
Junedi menutup dengan ajakan inspiratif:
“Mari kita bahagiakan jiwa kita, wujudkan masyarakat Indonesia yang sehat lahir dan batin. Kesehatan jiwa adalah fondasi kebahagiaan bersama.” tandasnya.
Kepala Tim UPL Dinas Kesehatan Kota Medan, Bertha Juliana Pasaribu, SKM, MKes, menegaskan komitmen pihaknya dalam memperluas akses layanan kesehatan jiwa.
“Gangguan jiwa bisa terjadi di mana saja, dan kami berupaya menjangkau masyarakat umum melalui edukasi dan promosi kesehatan di seluruh wilayah kerja,” ujar Bertha.
Program ini dijalankan sesuai amanat Undang-Undang Kesehatan Nomor 4 Tahun 2014. Salah satu pelaksanaannya dilakukan melalui Puskesmas Helvetia, yang menjadi ujung tombak dalam skrining dan edukasi kesehatan jiwa di tingkat komunitas.
“Secara teknis, Puskesmas Helvetia akan menyampaikan detail pelaksanaan. Namun secara keseluruhan, kami terus mendorong agar layanan kesehatan jiwa ini terintegrasi dalam program-program Puskesmas,” tambahnya.
Saat ini, capaian layanan baru menyentuh angka 50%, sementara target nasional adalah 95%. Bertha optimis angka tersebut dapat tercapai dalam dua bulan ke depan, terutama melalui kegiatan CKG (Cek Kesehatan Gratis) yang digelar di berbagai wilayah kerja.
“Kami sudah mengupayakan berbagai strategi, dan kegiatan CKG menjadi salah satu cara untuk menjangkau sasaran secara langsung,” tutupnya.(id20)