Scroll Untuk Membaca

LapsusMedan

Perjuangan Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa di Pesisir P. Samosir (bag. 1)

Kecil Besar
14px

SAMOSIR, ( waspada.id); Samosir yang terletak di tengah-tengah Danau Toba di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara dengan ketinggian 950-1.685 m di atas permukaan laut menjadikan pulau ini menarik perhatian bagi semua orang. Pulau Samosir memiliki luas 640 km persegi, dominiasi oleh masyarakat Suku Batak Toba dan memiliki 9 kecamatan dan 121 Desa.

Samosir memiliki motto “Sa tahi, Sa Oloan” yang memiliki arti “Seiya, Sekata”. Mayoritas penduduknya beragama Kristen dengan persentase 97,8%, Islam sekitar 2,1% dan agama lain disisanya. Samosir sangat indah dengan banyak destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Seorang da’i Pemberdaya Dompet Dhuafa, Ust. M. Sya’ban yang kesehariannya menjalani rutinitas kegiatan dakwah di tiga kecamatan di Pulau Samosir, melintasi perbukitan terjal dan menyusur puluhan kilometer untuk mengajarkan anak-anak muslim yang berjauhan. Ketiadaan sekolah atau sarana pendidikan Islam dan minimnya masjid di Samosir semakin menguatkan Ust. Sya’ban dengan tak kenal lelah dari desa ke desa memberikan pendidikan tentang ke-Islaman.

“Disini memang penuh tantangan untuk menjalankan dakwah, minimnya sarana, keterbatasan ruang gerak dengan tidak diperbolehkannya penggunaan pengeras suara dan juga lokasi yang sangat jauh. Jumlah penduduk muslimnya sangat sedikit, kasihan sekali anak-anak tidak bisa mendapatkan pengetahuan tentang agamanya”, ungkap Ust. Sya’ban.

“Kurangnya perhatian kepada anak-anak yang ingin mendapatkan pengetahuan dasar agama karena minoritas di Samosir ini dan selain itu, sulit juga mendapatkan kebutuhan dasar yang halal”, lanjut Ust. Sya’ban.

Sulaeman, selaku Pimpinan Cabang DD Waspada, Sumatera Utara menyatakan, bahwa Program DD Waspada di Samosir ini memang penuh tantangan, di satu sisi setiap perijinan sudah kita lakukan, namun di pihak lain, masyarakat mayoritas non muslim menolak dengan keras. Sehingga intervensi program yang dirancang untuk membantu masyarakat muslim disini juga sangat terbatas. Untuk itu, kami melakukan beragam kerjasama dengan unsur pemerintah, baik Pemprov, Kanwil Kemenag, Dinas Sosial, Aparat Kepolisian dan yang lainnya agar memudahkan pengembangan program pemberdayaan zakat di Samosir ini.

Jelang 80 tahun Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, ternyata di beberapa wilayah negeri ini masih saja ada daerah yang tidak bebas menjalankan aktivitas peribadatan. Masih banyak rakyat yang belum merdeka dari beragam keterbatasan.

(DMulyadi / Dompet Dhuafa)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE