Scroll Untuk Membaca

Medan

Permintaan Sutar Tumbuh, PT. CI Jajal Bisnis Susu Olahan

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Tumbuhnya permintaan para produk Susu Tapanuli (Sutar), mendorong PT Cifa Indonesia (CI) Tapanuli menjajal pasar dalam bisnis susu olahan dalam kemasan. Saat Ini PT CI mampu memproduksi sekitar 170 liter atau 170 kemasan susu yang siap edar per hari, yang bersumber dari 40 ekor ternak.

Branch Manajer PT CI, Riga Hutabarat didampingi supervisor untuk kesehatan hewan dan kualiti kontrol, Johannes Sianturi Kamis (28/4) mengatakan, pengolahan Sutar saat ini sudah mengikuti standar kesehatan sesuai dengan aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dia mengatakan Sutar yang diproduksi PT CI ini merupakan minuman higienis yang sudah bisa langsung diminum. “Pengolahan Sutar sudah mengikuti standar kesehatan sesuai dengan aturan BPOM, higienis dan sudah bisa langsung diminum. Awalnya, susu ini diproduksi usaha kecil rumahan, namun sekarang sudah berganti nama menjadi Sutar dan izinnya dipegang PT CI,” katanya.

Menurut Riga, Sutar kini memiliki tiga rasa. Pertama rasa original (asli 100 persen susu tanpa ada tambahan). Kedua rasa coklat, dan ketiga ada rasa kemudian rasa stroberi.

Sutar ini dikemas dalam plastik ukuran 1 liter dengan harga Rp 17 ribu per kemasan. Dalam satu kemasan itu diperkirakan berisi empat gelas standar.

Selain itu, produk Sutar ini baik dikonsumsi masyarakat dengan ketentuan di atas satu tahun. Susu ini dapat diminum pagi, siang atau malam hari.

Tiga Rasa

Sementara supervisor untuk kesehatan hewan dan kualiti kontrol PT CI, Johannes Sianturi mengatakan, proses pengolahan Sutar ini dimulai dari pemerasan susu sapi dari kandang peternakan yang juga berada di lokasi.

“Susu awalnya dimasak (dipasteurisasi), kemudian susu diolah dengan tambahan rasa, sehingga menjadi 3 rasa,” katanya.

Sejak dibuka tahun 2012 lalu hingga kini, Sutar semakin diminati masyarakat dan telah merambah dan menjelajah pasar ke berbagai daerah yang ada di Sumut seperti Medan, Kisaran, Balige dan Doloksanggul. Soal harga Sutar, sangat bersahabat pada konsumen.

“Harga satu per kemasan 1 liter Rp 17 ribu untuk wilayah Tarutung. Namun kalau ke luar daerah tergantung, seperti ke Balige Rp 20 ribu per satu kemasan,” katanya.

Susu sapi olahan ini cukup dikenal di Tarutung. Awalnya susu ini diperuntukkan khusus bagi pelajar SMP Negeri 3 Muara di Desa Lobuhole, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara. Namun seiring berjalan waktu, masyarakat mulai ikut menikmati Sutar tersebut.

Dulu saat namanya masih susu Muara, susu ini diproduksi salah satu usaha kreatif industri kecil rumahan. Produk hasil olahan susu sapi ini awalnya hanya untuk konsumsi pelajar, namun susu ini mulai diminati warga. Pasarnya pun mulai terbuka dan namanya berganti menjadi Sutar.

Tepatnya tahun 2020 lalu, setelah pergantian nama dari Susu Muara menjadi Susu Tarutung (Sutar), susu ini diproduksi oleh PT CI Tapanuli Utara, beralamat di Dusun Hutanamora Desa Lobuhole, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara.(m05)

Teks;
Seorang pekerja café menunjukkan Susu Tapanuli (Sutar) yang dijual di cafe-nya.
Waspada/ist

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE