MEDAN (Waspada): Pernyataan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution, mendapat tanggapan negatif. Yakni, tentang ajakannya kepada masyarakat, agar tidak terhasut dengan keputasan Presiden Prabowo Subianto, terkait empat pulau yang kembali masuk ke wilayah administrasi Provinsi Aceh. Pernyataan itu mengisyaratkan Gubsu tidak terima dengan keputusan Presiden tersebut.
Pendapat tersebut disampaikan Fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumut Sutrisno Pangaribuan (foto), di Medan, Rabu (18/6). Dia mengomentari pernyataan yang disampaikan Gubsu Bobby Nasution, di Istana Kepresidenan, sehari sebelumnya.
Seperti diberitakan media, saat dilakukan konferensi pers, usai Presiden RI Prabowo Subianto memutuskan empat pulau sengketa, sah milik Aceh secara administrasi, Gubsu Bobby Nasution, menyampaikan pernyataannya kepada awak media. Di antaranya, Bobby mengajak masyarakat agar tidak terhasut provokasi dan isu yang digoreng. Menurutnya Sumut dan Aceh merupakan tetangga yang tidak boleh saling terhasut.
Membaca pernyataan ini di media, politisi PDIP Sutrisno Pangaribuan mengatakan hal itu sebagai tanda Gubsu Bobby Nasution, tidak terima dengan keputusan Presiden Prabowo. “Kalau saya membacanya, terkait dengan pernyataan gubernur Sumut yang mengajak masyarakat tidak terhasut, justru itu pertanda melawan keputusan presiden. Karena, sejak awal masyarakat Sumut tidak pernah tertarik untuk membahas (polemik empat pulau) itu,” katanya.
Menurut Sutrisno, masyarakat Sumut kemudian menjadi heboh, setelah sikap Gubsu yang ngotot mempertahankan empat pulau tersebut. Padahal, kata Sutrisno, konflik tentang kepemilikan empat pulau ini, hanya terjadi di kalangan elit politik.
Masyarakat Sumut, kata Sutrisno, awalnya sama sekali tidak tertarik dan tidak ikut campur, oleh apapun keputusan pemerintah pusat menyangkut empat pulau itu. “Maka kepentingan yang paling utama dalam persoalan empat pulau ini adalah kepentingan elit. Siapa elit yang dimaksud, adalah gubernur Sumut, dalam hal ini ditarik-tariklah bupati Tapteng,” sambungnya.
Lebih lanjut, mantan anggota DPRD Sumut mengatakan, yang terjadi kemudian, malah Gubsu yang mengeluarkan pernyataan, meminta agar masyarakat jangan terhasut. ‘’Justru sebenarnya itu ingin menghasut. Kalau masyarakat, sama sekali gak tertarik, dan juga tidak terhasut,” sebutnya.
Begitupun, Sutrisno mengaku bersyukur, karena persoalan empat pulau yang sempat menjadi polemik itu dapat diselesaikan dengan baik oleh pemerintah pusat. Ke depan, dia berharap, konflik empat pulau tersebut dapat dijadikan pelajaran Gubsu dalam memimpin wilayah ke depan. Dia juga menyarankan kepada Gubsu, agar lebih banyak bejar tentang komunikasi politik.
“Dalam bahasa lain, Bobby, ketika bertemu dengan lintasan kemampuan politiknya yang lebih tinggi akhirnya tunduk. Mualem (Gubernur Aceh), bagaimanapun sebagai mantan panglima GAM, punya kemampuan memahami relasi Aceh dengan NKRI, dan MUo Helsinki,” kata Sutrisno Pangaribuan. (m07)