MEDAN (Waspada): Pertumbuhan Rumah Sakit (RS) di Kota Medan terbilang cukup pesat. Setidaknya, sejauh ini di ibu kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini telah berdiri lebih dari 80 rumah sakit dari berbagai kelas dan tipe.
Bahkan, teranyar telah berdiri dua RS besar dengan layanan dan fasilitas modern, yakni RS Regina Maris dan RS Mitra Medika Premier. Namun hal ini dianggap oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan, merupakan sesuatu hal yang baik.
Menurut Alwi, dengan semakin banyaknya RS yang hadir, hal itu akan menciptakan persaingan di antara rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang prima.
“Tentunya persaingan yang sehat untuk memberikan service (pelayanan) yang terbaik kepada pasien,” ungkapnya kepada wartawan, baru-baru ini.
Alwi menjelaskan, dengan persaingan itu, maka masyarakat akan diuntungkan. Karena, sambungnya, selain nantinya bersaing secara kualitas, RS yang ada juga akan bersaing dari sisi harga.
“Karena mungkin sebagian (pengobatan) ditanggung oleh BPJS, jadi (harga) itu tidak terasa,” jelasnya.
Namun yang pasti, tutur Alwi, Dinas Kesehatan selaku pemerintah, berharap persaingan yang ada mampu meningkatkan kualitas layanan menjadi semakin baik.
“Sehingga orang tidak perlu lagi berobat ke luar negeri, karena di sini sudah semakin baik,” sebutnya.
Sementara itu, disinggung soal penanganan limbah medis, Alwi mengatakan hal itu sudah ada pengelolanya. Apalagi, tambahnya, sebelum RS itu berdiri mereka harus memiliki izin terkait pengelolaan limbah medisnya.
“Sehingga secara otomatis itu (pengelolaan limbah medis) harus dilengkapi,” pungkasnya. (Cbud)











