Scroll Untuk Membaca

Medan

Perwaku Dan Forum DAS Sumut Peringati Hari Bumi Tahun 2022

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Perhimpunan Cendekiawan Lingkungan (PERWAKU) Sumatera Utara dan Forum DAS Sumatera Utara memperingati Hari Bumi Tahun 2022 yang diperingati setiap tanggal 22 April. Peringatan sederhana tapi penuh hidmat sehubungan tepat pada 20 Ramadhan 1443 H ini dilakukan di Kecamatan Sunggal Kab. Deliserdang Sumatera Utara.

Rangkaian acaranya berupa diskusi ilmiah tentang penyelamatan lingkungan di Sumatera Utara dari bibir pantai (Pantai Timur) hingga ke pegunungan Bukit Barisan ini dilakukan di Saung Kelompok Tani Pondok Miri Asri (KOPTAN PMA) Desa Sei Semayang Kec. Sunggal Kab. Deliserdang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Perwaku Dan Forum DAS Sumut Peringati Hari Bumi Tahun 2022

IKLAN

Hadir dalam kegiatan ini Ketua PERWAKU Sumatera Utara Dr. Arlen John dan beberapa Pengurus PERWAKU lainnya diantaranya Dr. T. Irmansyah, Dr. Rizwan, Dr. Ma’rifatin Zahra, Dr. Surianto, Hotman Manurung, M.Si, Dedi Kusbianto, MP, Dr. Delima Panjaitan, Dewi Restu Sihombing, MSi dan lainnya.

Sementara dari Forum DAS Sumut hadir Wakil Ketua, Prof. Dr. Abdul Rauf (yang juga Ketua Forum DAS Wampu Sumatera Utara), Sekretaris Forum DAS Belawan Sumatera Utara, Drs. M. Isa Bangun, dan Pengurus Forum DAS Belawan lainnya yaitu Heri Yusuf Simbolon, SPd., MSi., dan Sabaruddin Matondang.

Acara dilanjutkan dengan penanaman pohon pematah angin di Dusun X Desa Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deliserdang yang turut dihadiri oleh Kepala Dusun X Desa Medan Krio, Devita Sari Ginting. S.Kom, M.Kom, dan Tokoh Masyarakat Kec. Sunggal, Robinson Sembiring, ST serta masyarakat dan para pemuda Dusun X Desa Medan Krio Kec. Sunggal.

Perwaku Dan Forum DAS Sumut Peringati Hari Bumi Tahun 2022

“Meski sederhana namun peringatan Hari Bumi kali ini menjadi moment penting guna merealisasikan program dan kegiatan penyelamatan lingkungan, khususnya di Sumatera Utara,” ujar Ketua PERWAKU, Dr. Arlen John yang juga Dosen di FMIPA USU ini.

“Penyelamatan lingkungan dimaksud dari rehabilitasi hutan mangrove di daerah pantai, hingga lahan kritis di dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan, khususnya di DTA Danau Toba yang menjadi ikon wisata Sumatera Utara yang mendunia. Kegiatan seperti harus terus kita lakukan dengan melibatkan para pihak dan masyarakat, paling tidak pada setiap moment hari besar terkait dengan lingkungan, termasuk Hari Lingkungan Hidup yang selalu dan akan kita peringati pada 5 Juni mendatang,” pungkas Arlen John.

Selanjutnya Prof. Abdul Rauf, pada kegiatan penanaman pohon Pematah Angin di Dusun X Desa Medan Krio menjelaskan bahwa lokasi ini, termasuk seluruh wilayah Kecamatan Sunggal hingga ke Kecamatan Hamparan Perak Kab. Deliserdang menjadi langganan lintasan angin puting beliung dari arah Barat (Bahorok) ke arah Timur (Pantai Timur Sumatera Utara).

“Angin puting beliung yang kemudian dikenal sebagai Angin Bahorok ini setiap tahun terjadi pada sekitar Januari hingga Juni atau pada awal hingga akhir musim kemarau setiap tahunnya. Itu sebabnya Pemerintah Kolonial Belanda saat itu dalam mengamankan perkebunan Tembakau Deli melakukan penanaman pohon (hutan) Jati pada lahan selebar sekitar 30-50 m, memanjang dari Utara ke Selatan di sisi Kebun Tembakau Deli dengan maksud mematahkan angin dalam menjaga kerusakan tanaman Tembakau Deli yang umumnya dibudidayakan pada akhir musim hujan hingga awal musim kemarau,” urai Prof Rauf.

“Saat ini barisan pohon jati tersebut sudah banyak ditebang, dialihfungsi untuk penggunaan lain, sehingga saat musim kemarau tiba banyak rumah warga yang rusak berat/terbongkar atapnya, termasuk di Dusun X Medan Krio dan sekitarnya ini yang menjadi sasaran amukan angin puting beliung (angin Bahorok) tersebut,” jelas Prof Rauf yang juga Guru Besar USU ini.

Perwaku Dan Forum DAS Sumut Peringati Hari Bumi Tahun 2022

“Untuk itulah kita melakukan penanaman pohon di sepanjang bantaran jalan Dusun X Medan Krio yang melintang arah Utara Selatan ini dengan maksud menjadikan pohon Matoa, Simpur, Jamblang dan lainnya ini pada saatnya akan berperan sebagai pematah angin (pengganti hutan jati yang sudah punah), selain memiliki nilai ekonomi dari buah yang dihasilkannya,” pungkas Prof. Rauf.

Bibit pohon produktif (Matoa, Simpur, Jamblang, Jambu Bol Zamaika) yang digunakan untuk pohon pematah angin berasal/sumbangan dari Kebun Bibit Desa (KBD) Kelompok Swadaya Masyarakat Pondok Miri Asri (KSM PMA) binaan BPDASHL Wampu Sei Ular dan Forum DAS Wampu Sumatera Utara.

Peringatan Hari Bumi Tahun 2022 ini diakhiri dengan acara buka puasa bersama di Saung Koptan PMA Desa Sei Semayang Kec. Sunggal. (cdk)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE