MEDAN (Waspada): Peserta Musabaqah Tilawatil Quran(MTQ) ke XXXVIII Tingkat Provinsi Sumatera Utara,Golongan Fahmil Quran yang tidak masuk final, tetapi berbakat akan didata, selanjutnya disertakan dalam pembinaan khusus Fahmil Quran.
Hal itu antaranya disampaikan,Ketua Dewan Hakim dan Panitera MTQ,Dr.Mardian Idris,MA,Jumat(25/3)usai memberi penilaian kepada peserta lomba MTQ Golongan Fahmil Quran di Aula Fakultas Kesehatan Masyarakat Kampus I,UINSU Jl.Sutomo Medan.
Bersama Anggota Dewan Hakim dan Panitera yakni, Dr.H.Syafruddin,MA,Dra.Nani Ayyum Panggabean,MA,H.Tuah Sirait,MA,H.Abdul Rahim,SPdI dan Panitera,Affan Nasution SPdI, Ketua Dewan Hakim MTQ,Dr.Mardian Idris menyebutkan, dari seluruh peserta lomba, sejak babak penyisihan sudah terlihat potensi masing-masing. Sehingga, mereka punya kesempatan untuk ikut pembinaan. Sebab,kata dia, untuk bisa menjadi peserta MTQ Golongan Fahmil Quran tidaklah mudah.
“Maka, dewan hakim bisa menilai peserta yang berbakat dan potensial untuk ikut pembinaan. Potensi dan berbakat sangat penting, guna memastikan keseriusan mereka dalam pembinaan. Sumut, tetap butuh bibit-bibit baru guna terciptanya generasi Fahmil Quran berkelanjutan,”ucapnya.
Dia mengakui jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kemampuan peserta hari ini mengalami peningkatan.
“Meningkat sekali pengetahuan peserta,ada yang meraih nilai 1000 lebih pada sesi pertama putera. Inikan peningkatan prestasi yang luar biasa. Peserta tampak sangat hati-hati dalam memberikan jawaban dan terlihat pola membagi tugas untuk masing-masing pertanyaan. Sebab,pertanyaan yang dilontarkan,umumnya tiga peserta dalam satu grup bisa menjawab,”ungkapnya.
Diakuinya, untuk cabang lomba ini, peserta sudah mendapatkan kisi-kisi pertanyaan dari MTQ tahun sebelumnya. Namun,itu hanya kisi-kisi dan belum tentu pertanyaan akan sama.
“Bahkan, pertanyaan bisa sesuai kondisi saat ini. Makanya, setiap peserta punya keahlian dan kemampuan khusus. Ada pertanyaan tentang lagu Alquran, maka harus ada yang paham tentang lagu. Maka, peserta harus pandai berbahasa Arab,Bahasa Inggris, pandai lagu dan hafal Alquran sangat diutamakan,”ungkapnya.
Hal lain disampaikannya, pengunjung sangat antusias menyaksikan jalannya lomba
“Karena ruangan sempit, maka penonton berada di luar. Saat babak final sudah kita sampaikan pada panitia berlangsung di arena utama, agar penonton bisa menyaksikan secara langsung serunya perlombaan,”pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Musabaqah Fahmil Qur’an adalah jenis lomba pemahaman atau pendalaman Alquran dengan penekanan pada pengungkapan ilmu Alquran dan pemahaman kandungan ayat dalam bentuk cerdas cermat.
Maka ada tiga sub pengetahuan yang harus dikuasai,Ulumul quran, pengetahuan Islam, fiqih, sejarah Islam, sejarah perkembangan Islam di Indonesia dan dunia, faraidl, akidah, hadits, bahasa Arab, dan bahasa Inggris. Adapula masalah tajuwid dan tilawah. (m22)











