MEDAN (Waspada.id): Pemerintah Kota Medan menargetkan penyusunan Peta Pariwisata Kota Medan selesai tahun ini. Peta tersebut akan menjadi dasar Wali Kota Medan untuk menerbitkan Surat Keputusan (SK) yang mewajibkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mendukung pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata (KSP).
Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Odi Batubara, menjelaskan bahwa setelah SK diterbitkan, OPD akan memiliki peran masing-masing dalam mendukung kebutuhan kawasan. Misalnya, penyediaan zebra cross oleh Dinas Perhubungan, pembangunan fasilitas jembatan oleh Dinas SDABMBK, hingga pos informasi wisata oleh Dinas Pariwisata.
“Tugas Dinas Pariwisata adalah menyiapkan peta dulu. Setelah keluar SK Wali Kota, barulah OPD terkait bekerja sesuai perannya. Semua diarahkan untuk mendukung KSP, sehingga destinasi bisa nyaman, aman, dan berujung pada target Zero Kriminal,” kata Odi di Medan.
Untuk mewujudkan Zero Kriminal, Pemko Medan menyiapkan patroli bergiliran di setiap KSP. Patroli ini dilakukan secara kolaboratif, melibatkan Dinas Pariwisata, kelurahan, kecamatan, Satpol PP, dan unsur masyarakat. Bahkan, Pemko juga mendorong pembentukan pos keamanan lingkungan (Poskamling) dengan memanfaatkan dana kelurahan.
“Konsepnya sama seperti pecalang di Bali, penjagaan dilakukan bergantian. Dengan patroli terjadwal dan adanya Poskamling, wisatawan akan merasa aman dan nyaman. Pariwisata itu menjual kenyamanan, kalau tidak aman pasti sulit berkembang, semoga nanti konsep ini menular di wilayah yang bukan masuk wilayah KSP,” jelas Odi.
Menurut Odi, Perwal Nomor 23 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan KSP menjadi landasan hukum utama. Saat ini ada lima KSP yang disiapkan Pemko Medan, lengkap dengan destinasi unggulannya:
KSP 1: Jalan Kesawan (heritage kota tua), Gedung Warenhuis, Lapangan Merdeka Medan,.Jalan HM. Yamin, Kawasan Petisah, Urban Community Park Kebun Bunga, Kuliner khas dan UMKM Medan
KSP 2: Taman Cadika Pramuka, Medan Zoo (Kebun Binatang Medan), Taman Budaya Sumatera Utara, Penangkaran Buaya Asam Kumbang
KSP 3: Taman Ahmad Yani, Taman Beringin, Taman Gajah Mada
KSP 4: Istana Maimun, Masjid Raya Al Mashun, Rumah Tjong A Fie, Taman Sri Deli
Sedangkan KSP 5: Masjid Al Osmani (Medan Labuhan, masjid tertua di Medan),.Wisata Alam Danau Siombak, Situs Kota Cina (arkeologi), Kuliner Belawan, Taman Wisata Martubung
Selain infrastruktur dan keamanan, KSP juga akan diperkaya dengan event seni dan budaya khas Medan. Dengan begitu, wisatawan baik lokal maupun mancanegara tidak hanya berkunjung saat ada acara, tetapi tetap memiliki pilihan aktivitas ketika datang ke Medan.
“Setelah KSP terbentuk, event budaya akan rutin kita adakan. Turis sudah tahu apa yang bisa dilakukan. Event seperti Car Free Night sudah menjadi cara kita mempromosikan KSP 1. Secara kasat mata setiap kegiatan Car Free Night, selalu ada wisatawan mancanegara,” ujar Odi.
Odi menambahkan, Wali Kota Medan, Riko Waas, terus mendorong percepatan pengembangan KSP. “Pak Wali sangat support, selalu mempromosikan KSP sebagai wajah baru pariwisata Kota Medan,” katanya.(id23)