MEDAN (Waspada): Polda Sumut mengamankan 1.130 pelaku tindak premanisme dalam pelaksanaan Operasi (Ops) Pekat Toba yang dimulai 1 Mei hingga 14 Mei 2025.
Selain mengamankan para pelaku dari berbagai lokasi di wilayah hukum Polda Sumut selama Ops Pekat 2025, juga berhasil mengungkap sekira 954 kasus kejahatan jalanan.
Waka Poldasu Brigjen Pol. Rony Samtana didampingi Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenkopolkam) Irjen Pol. Desman Tarigan, Irwasda, Kombes Pol. Ma Budhi dan Kabid Humas Kombes Pol. Ferry Walintukan dalam keterangannya, Kamis (15/5) menjelaskan, aksi premanisme yang sudah menjadi fenomena mendapat perhatian menyeluruh.
Bahkan Presiden RI memerintahkan agar premanisme dihapuskan, yang ditindaklanjuti dengan melaksanakan Operasi Pekat Toba dengan sasaran aksi-aksi premanisme yang meresahkan masyarakat dan para investor.
“Kapoldasu intens bagaimana di Sumut menciptakan rasa aman bagi investor yang akan berinvestasi di Sumut. Sampai 14 Mei 2025 Poldasu berhasil mengungkap 954 kasus dan mengamankan 1.130 orang pelaku. Dan 952 orang pelaku dilakukan pembinaan,” jelasnya.
Poldasu, kata Rony berkomitmen menciptakan Sumut bebas dari aksi premanisme. Dan menjamin keamanan para investor agar aman untuk berinvestasi di Sumut. “Kami juga mengimbau agar Ormas turut andil dalam pembangunan sumberdaya manusia di Sumut,” harapnya.
Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenkopolkam Irjen Pol. Desman Tarigan mengapresiasi Poldasu yang merespon dan melakukan berbagai upaya dalam mengatasi preman dan tindak premanisme. Tapi ini tidak berhenti di sini, akan berkelanjutan dengan dibentuknya Satgas Operasi Penanggulangan Premanisme.
“Kami berharap semua elemen melakukan upaya preventif, preemtif dan represif. Kita juga akan memberikan sanksi tegas bahkan pembubaran bagi Ormas pelanggar hukum. Juga akan diberikan pembinaan bagi Ormas-Ormas yang ada di Indonesia,” tegasnya.(m10)












