Medan

PPKORI Sumut – Dokter Kaki MedanGelar FGD Cedera Foot And Ankle

PPKORI Sumut – Dokter Kaki MedanGelar FGD Cedera Foot And Ankle
Kecil Besar
14px

dr OK Ilham A Irsyam SpOT AIFO-K menyampaikan materi terkait penanganan cedera pergelangan kaki dan kaki. Waspada.id/Ist

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

MEDAN (Waspada.id): Perhimpunan Pembina Kesehatan Olahraga Republik Indonesia (PPKORI) Sumatera Utara bekerjasama Dokter Kaki Medan sukses menggelar Focus Group Discussion (FGD) Cedera Olahraga Foot And Ankle di Ruang VIP Restoran Srikandi, Jl. Samanhudi Medan, Sabtu (20/12/12).

Kegiatan yang didukung oleh PT. Orthocare Indonesia ini diikuti puluhan tenaga fisioterafi dari Ikatan Fisioterafi Indonesia Kota Medan. FGD ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kualitas penanganan cedera olahraga terutama pada pergelangan kaki dan kaki.

“Kegiatan ini salah satunya dalam rangka update ilmu dan peningkatan kualitas penanganan cedera olahraga terutama pada pergelangan kaki dan kaki. Kita juga ingin antara dokter dan fisioterafi itu satu visi dalam penanganan cedera,” ujar Ketua PPKORI Sumut, dr OK Ilham A Irsyam SpOT AIFO-K.

Dijelaskan dr OK, banyak penderita cedera olahraga itu datangnya ke fisioterapi lebih dulu. Tapi kadang ada kasus cedera yang fisioterapi itu tidak cukup untuk penanganan karena perlu tindakan medis seperti beda atau pemeriksaan lanjutan. “Jadi harapan kita ada komunikasi yang terjalin dengan baiklah antara fisioterafi dan dokter kaki,” jelasnya.

dr Charles Apulta Meliala MKed (Surg) Sp OT CF yang menjadi narasumber FGD mengingatkan kepada atlet atau pun masyarakat untuk tidak sepele ketika mengalami cedera pada pergelangan kaki dan kaki, karena efeknya bisa muncul setelah bertahun kemudian.

dr Charles Apulta Meliala MKed (Surg) Sp OT CF mengatakan pentingnya pemeriksaan lebih lanjut terhadap pasien cedera pergelangan kaki dan kaki. Waspada.id/Ist

“Seandainya ada cedera gak ada salahnya diperiksakan dulu. Paling gak sekedar tahu apa masalahnya. Dari situ kita nanti bisa tahu efek jangka panjangnya seperti apa. Terkait nanti akan dilakukan tindakan medis atau tidak itukan keputusan pasien. Dokter gak akan berani memaksakan. Paling gak pasiennya tahu dulu, awere ada sesuatu masalah di anklenya dan dia bisa berjaga jaga,” jelasnya.

dr Charles juga mengingatkan pentingnya kerja tim dalam penanganan cedera yakni antara dokter, pasien dan fisioterapi. “Kalau ketiganya sudah satu visi maka progres penanganan cederanya pun akan semakin bagus,” jelas dr Charles.

Alfian, salah satu fisioterapi peserta FGD mengaku bersyukur mendapat kesempatan mengikuti kegiatan ini. “Dari kegiatan ini kita bisa tambah pengetahuan dan pengalaman kawan kawan sesama fisioterapi dalam penanganan pasien. Juga bisa sekaligus sharing dengan dokter kakinya langsung dalam penanganan cedera kaki,” ucap Alfian. (id08)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE