Scroll Untuk Membaca

Medan

PPM USU Dukung Pengolahan Bawang Merah Goreng Berkualitas

KEGIATAN pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng berkualitas yang dikelola Rohani Said di Jalan Marelan VI , Pasar 2 Timur, Gang Perdamaian No 4, Kel Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan. Waspada/ist
KEGIATAN pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng berkualitas yang dikelola Rohani Said di Jalan Marelan VI , Pasar 2 Timur, Gang Perdamaian No 4, Kel Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan. Waspada/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Bawang merah (allium ascalonicum) merupakan tanaman komersial di dunia yang banyak dikembangkan di daerah Cirebon, Brebes, Tegal, Pekalongan, Solo, Yogyakarta dan Medan.

Provinsi Sumatera Utara memiliki sentra penghasil bawang merah yang teridentifikasi di Kabupaten Humbang Hasundutan, Simalungun, Karo, Dairi, Samosir.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

PPM USU Dukung Pengolahan Bawang Merah Goreng Berkualitas

IKLAN

Pada era modern ini, masyarakat lebih mengutamakan hal yang praktis dengan harga terjangkau pada produk olahan makanan dan kuliner.

Tingginya permintaan masyarakat Kota Medan terhadap ketersediaan produk bawang goreng menjadi peluang dan pangsa pasar yang harus dilayani mitra Usaha Dagang (UD) Rasifa yang diubah menjadi Ragasu.

Usaha yang dimiliki Rohani Said, beralamat di Jalan Marelan VI , Pasar 2 Timur, Gang Perdamaian No 4, Kel Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan memproduksi minyak goreng, garam dan bawang merah.

Ini memiliki potensi untuk dikembangkan dengan modal semangat wirausaha, gigih dan mau belajar untuk meningkatkan produktivitas bawang merah goreng khas Medan.

Bawang goreng yang diproduksi mitra memiliki perbedaan gurih yang khas dengan berbagai aneka rasa tanpa menghilangkan khasiat dari bawang merah itu sendiri.

Di Kota Medan, bawang goreng banyak digunakan oleh usaha kuliner, seperti sate, nasi uduk, nasi goreng, mi rebus, mi bakso, nasi soto, lontong, sop daging, kue tradisonal, dll.

Di samping itu, ibu rumah tangga juga banyak menggunakan bawang goreng untuk olahan makanan yang disajikan buat keluarga.

Komoditas ini juga merupakan sumber pendapatan dan membuka peluang kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi wilayah.

Diperlukan upaya penanganan pasca panen yang baik untuk memperpanjang masa simpan dan meningkatkan nilai ekonomi bawang merah (A. ascalonicum).

Usaha pengolahan bawang ini selain akan membantu pemasaran petani juga dapat mengurangi angka pengangguran di daerah sekitar industri.

Selain itu, pengolahan tersebut bertujuan untuk mengawetkan dan mempertahankan mutu bawang goreng.

Salah satu alternatif produk olahan bawang merah yang belum banyak dikembangkan adalah bawang goreng, tepung bawang, kerupuk bawang, pasta bawang, minyak bawang, dan bawang giling.

Bawang merah goreng termasuk produk olahan bawang merah yang belum banyak dikembangkan karena cara dan waktu pengolahan cukup sulit dan lama lama disebabkan alat dan mesin produki masih dibuat secara manual.

Hal tersebut yang membuat masyarakat lebih memilih untuk membeli daripada memproduksi sendiri.

IBU-ibu dari Usaha Dagang (UD) Rasifa memperlihatkan produk-produk olahan berbahan bawang merah. Waspada/ist

Dukung Aktivitas Pengabdian

Ketua Lembaga Pengabdian Pelayanan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM-USU), Prof. Dr. Tulus Vor.Dipl.Math., M.Si., Ph.D. mendukung aktivitas Pengabdian Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PPM), yang dilakukan ibu Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D bermitra dengan ibu Rohani Said di mana komoditas bawang goreng berpotensi untuk dikembangkan.

Ketersediaan lahan, kemandirian modal didukung semangat mitra dan tingginya permintaan pasar untuk penjualan dan distribusi bawang merah menjadi hal urgensi bagi USU, Menristekdikti dan tim pengabdian untuk mengidentifikasi permasalahan, mencari alternatif solusi dalam melatih dan mendamping mitra menghasilkan bawang merah berkualitas.

Bawang goreng termasuk produk olahan bawang merah yang belum banyak dikembangkan karena cara dan waktu pengolahan cukup sulit dan lama disebabkan alat dan mesin produki masih dibuat secara manual.

PROSES pengolahan bawang merah yang diolah jadi produk berkualitas yang dilakukan Rohani Said, di Jalan Marelan VI , Pasar 2 Timur, Gang Perdamaian No 4, Kel Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan. Waspada/ist

Harga Terjangkau

Pada era modern, masyarakat lebih mengutamakan hal yang praktis dengan harga terjangkau dalam produk kuliner dan olahan makanan.

Masalah yang teridentifikasi pada mitra adalah pengetahuan mitra rendah dalam produksi, keterbatasan alat, keterampilan produksi, promosi dan distribusi bawang goreng belum optimal.

Tim Pengabdian Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) LPPM USU, ibu Ameilia Siregar berinisiasi dan bersinergi dengan mitra melakukan tiga bentuk kegiatan, terdiri atas sosialisasi dan mendesain alat inovasi usaha bawang goreng.

Alat yang disumbangkan ke mitra berupa mesin iris bawang merah, penggorengan dryer, spinner dan alat packaging untuk memudahkan mitra mengolah bawang merah dengan produktivitas meningkat.

Setelah alat diberikan, dilakukan pelatihan informasi penggunaan alat dan alat siap dipakai untuk produksi bawang dengan kecepatan kerja, sehingga dalam 2 jam bisa memproduksi 8 kg bawang merah, dengan hasil irisan yang tipis dan teratur, sesuai ukuran di pasaraan.

Mitra sangat terharu dan mengucapkan terima kasih atas bantuan LPPM USU dan Menristekdikti.

Sebab, sudah lama berharap mendapat bantuan alat untuk mengiris bawang merah, sehingga tangan tidak pegal lagi dan mata tidak berair disebabkan mengiris yang dilakukan selama ini secara manual dengan alat kayu iris sederhana.

Sesi selanjutnya akan dilakukan Fokus Grup Diskusi (FGD) dan “Pelatihan Pengolahan Bawang Goreng Tepat Guna” oleh Prof.Dr.Ir.Elisa Julianti, M.Si sebagai ahli pangan dan gizi dalam melatih mitra dan kelompoknya dalam pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng berkualitas.

Selain itu, sesi pelatihan pembuatan media online untuk mendukung penjualan dan distribusi bawang goreng ‘Ragasu’ akan dilakukan pada bulan September 2023.

Pendampingan kepada mitra dilakukan secara konsisten, tim pengabdian berharap sumbangsih USU kepada masyarakat akan mendukung terwujudnya transformation towards the ultimated sebagai sumbangsih universitas mendukung produktivitas komoditas distribusi dan marketing bawang goreng di Sumatera Utara. (Rel)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE