Scroll Untuk Membaca

Medan

Prodi S1 Kewirausahaan FEB USU Sukses Gelar Summer Course International Entrepreneurship

Prodi S1 Kewirausahaan FEB USU Sukses Gelar Summer Course International Entrepreneurship
PARA narasumber berfoto bersama pada acara Summer Course on Digital Social Entrepreneurship sebagai solusi untuk masalah sosial regional pada 26-30 Agustus 2025 di Aula Prof. Suhadji Hadibroto FEB USU, Medan, yang diselenggarakan Program Studi S1 Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USU. Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id) Program Studi S1 Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sumatera Utara (USU) baru-baru ini menyelenggarakan Summer Course on Digital Social Entrepreneurship sebagai solusi untuk masalah sosial regional pada 26 Agustus 2025 sampai 30 Agustus 2025 di Aula Prof. Suhadji Hadibroto FEB USU dan sesi daring melalui zoom. Kegiatan ini diikuti oleh 173 peserta dari 9 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Yaman, Kamboja, Oman, Sudan, India, Seychelles, dan Nigeria.

Peserta Summer Courses mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari narasumber internasional dan nasional yang memiliki kepakaran di bidang kewirausahaan sosial digital.

Narasumber internasional yang hadir antara lain Prof. Dr. Saidatul Akmal Mohd dari Universiti Sains Malaysia, Sr Ts Dr. Siti Hafsah Zulkarnain dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, Dr. K. Raman dari Kumaraguru College of Engineering Technology India, Julia Lim, Ph.D dari Namseoul University Korea, dan Weni Hawariyuni, Ph.D dari University of Buraimi Oman.

Sementara itu, narasumber lokal yang hadir antara lain Hayatunnufus, S.Kom., M.Cs dari Universitas Sumatera Utara, Dr. Arianti Ina Restiani Hunga dari Universitas Kristen Satya Wacana, dan Nana Dyki Dirbawanto, SE., MAB dari Universitas Sumatera Utara.

Moderator yang bertugas memandu diskusi dan sesi presentasi, antara lain Ameilia Zuliyanti Siregar, M.SP, Ph.D, Dr. Meutia Nauly, M.Si., Psikolog, Dany Perdana Sitompul, S.T., MM, dan Nana Dyki Dirbawanto, SE., MAB.

SALAH satu kegiatan berupa diskusi interaktif Summer Course on Digital Social Entrepreneurship. Waspada.id/ist

Kegiatan ini mencakup kuliah tematik, diskusi interaktif, studi kasus, serta praktik penguatan keterampilan digital untuk usaha sosial.

Topik-topik yang dibahas antara lain “Strengthening Women’s Leadership in Sociopreneurship“, “The Future is Now: How AI is Transforming Industries and Societies“.

Kemudian, “Entrepreneurial Journey: Challenges, Opportunities, and Evaluation Business for Women Preneur”, “Customer Behavior in the Digital Era”.

Selanjutnya, “The Historical Development of Women’s Sociopreneur Communities in Increasing Rural Income”, “Strategic Drivers for Agripreneurial Performance, Challenges and Scope for Digital Transformation”, dan “Community Development for Sociopreneur Coastal Area”.

PARA peserta melakukan kunjungan lapangan (field visit) ke Samosir. Waspada.id/ist

Kunjungan Lapangan

Selain itu, peserta juga melakukan kunjungan lapangan (field visit) ke Denai Sarang Burung, Pantai Labu, Deli Serdang, dan Samosir, untuk melihat langsung pengembangan kewirausahaan sosial pesisir dan mempelajari praktik pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan field visit ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta tentang implementasi kewirausahaan sosial di lapangan.

PARA peserta berfoto bersama di Creative Hub Samosir, yang berlokasi di Pantai Indah, Situngkir, Kec. Pangururan, Kabupaten Samosir. Waspada.id/ist

Selanjutnya, peserta juga mengunjungi Danau Toba dan Samosir untuk mempelajari warisan budaya Batak Toba dan melihat implementasi kewirausahaan sosial pada UMKM di Huta Siallagan.

Di Creative Hub Samosir, yang berlokasi di Pantai Indah, Situngkir, Kec. Pangururan, Kabupaten Samosir, peserta melakukan sesi kolaboratif untuk memanfaatkan media digital dalam promosi usaha sosial dan penguatan jejaring kreatif.

Summer course ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi komunikasi dan kolaborasi lintas negara, serta menautkan pembelajaran kelas dengan ekosistem usaha dan komunitas setempat,” ujar Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Kewirausahaan USU.

Dengan keberhasilan kegiatan ini, USU semakin menegaskan posisinya sebagai tuan rumah yang aktif dalam menginisiasi kolaborasi akademik global.

Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi peserta untuk mengembangkan kewirausahaan sosial digital yang berdampak positif bagi masyarakat.

Prof. Madya Loka Dr. Nor Hafizah Selamat dari Pusat Penyelidikan Wanita dan Gender (KANITA), Universiti Sains Malaysia (USM). Waspada.id/ist

Perkuat Akses Aasar UMKM Perempuan

Pada kegiatan pengabdian menghadirkan narasumber dari mitra internasional, yaitu Prof. Madya Loka Dr. Nor Hafizah Selamat dari Pusat Penyelidikan Wanita dan Gender (KANITA), Universiti Sains Malaysia (USM).

Kehadiran beliau memberikan perspektif global terkait peran digitalisasi dalam memperkuat akses pasar UMKM perempuan.

Dalam pemaparannya, Prof. Nor Hafizah menjelaskan bahwa tantangan terbesar bagi UMKM perempuan tidak hanya terletak pada keterbatasan literasi digital atau akses terhadap teknologi, tetapi juga pada peran ganda yang mereka jalankan, yakni, sebagai ibu rumah tangga sekaligus wirausaha.

Kondisi ini sering kali membuat perempuan harus membagi fokus antara mengurus keluarga dan mengelola usaha, sehingga pemanfaatan digitalisasi belum bisa dilakukan secara maksimal.

Untuk menggambarkan secara lebih ekspresif tantangan yang dihadapi, Prof. Nor Hafizah mengajak peserta melakukan sebuah aktivitas kreatif, yaitu menggambar sosok hantu yang paling ditakuti.

Hantu yang digambarkan diibaratkan sebagai simbol dari hambatan atau ketakutan dalam menjalankan usaha.

Aktivitas ini tidak hanya menjadi sarana untuk berekspresi, tetapi juga membantu peserta menyadari dan merefleksikan tantangan nyata yang mereka hadapi.

Seperti rasa takut gagal, kurang percaya diri, keterbatasan modal, atau keterikatan pada pekerjaan domestik.

Melalui kegiatan sederhana ini, peserta mampu menuangkan perasaan dan kendala mereka dalam bentuk visual, sehingga diskusi menjadi lebih hidup dan penuh makna.

Lebih jauh, Prof. Nor Hafizah juga menyoroti pentingnya membangun jejaring lintas negara bagi UMKM perempuan, karena peluang pasar global kini semakin terbuka dengan adanya platform digital.

Beliau mendorong peserta untuk tidak hanya fokus pada pasar lokal, tetapi juga mulai memikirkan strategi ekspansi ke pasar internasional melalui e-commerce lintas negara.

Selain itu, dia memberikan contoh praktik baik dari beberapa UMKM perempuan di Malaysia yang berhasil meningkatkan penjualannya dengan memanfaatkan teknologi digital, termasuk penggunaan cross-border e-commerce, strategi kolaborasi internasional, dan penguatan jejaring usaha berbasis komunitas perempuan.

Salah satu program inovatif yang dihasilkan dari kolaborasi ini adalah pembentukan Duta TikTok dan Facebook, yang dipilih dari dua wirausaha perempuan lokal yang memenuhi kriteria tertentu.

Seperti memiliki motivasi tinggi, mampu beradaptasi dengan teknologi digital, serta bersedia menjadi teladan bagi wirausaha perempuan lainnya di desa.

Para duta ini akan difasilitasi dan dilatih langsung untuk mengelola konten promosi produk melalui platform media sosial populer, dengan tujuan meningkatkan jangkauan pasar dan memperkuat branding produk lokal. (id23)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE