BELAWAN (Waspada): Meski Kota Belawan sedang terendam banjir air pasang laut (rob), Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya Sp.BS menyempatkan diri untuk melakukan edukasi kesehatan terhadap masyarakat pesisir Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan, Jumat (19/5) sore.
Selain melakukan edukasi kesehatan, dokter spesialis bedah saraf yang juga dosen di Universitas Sumatera Utara dengan bidang ilmu bedah saraf ini, juga menyapa masyarakat yang rumahnya tergenang air pasang.
” Perlu mendapatkan perhatian khusus terhadap masyarakat yang rumahnya selalu terendam air pasang laut. Kalau kita lihat, selain rumah masyarakat, Jalan Besar Bagan Deli juga terendam air pasang ” jelas Prof Ridha.
Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf Indonesia (Perspebsi) ini mengaku dirinya sangat prihatin melihat kondisi masyarakat Kelurahan Bagan Deli, ketika air pasang melanda pemukiman warga.
“Saya sangat prihatin melihat kondisi masyarakat di Bagan Deli. Ketika air pasang datang, yang biasanya masyarakat berjualan, terpaksa menutup usahanya. Sehingga dapat mempengaruhi perekonomian masyarakat itu sendiri,” terang Prof Ridha.
Sedangkan Zulfan Nazli salah seorang masyarakat Kelurahan Bagan Deli mengucapkan terimakasih kepada Prof Dr. dr. Ridha Dharmajaya Sp.BS yang sangat perduli dengan kondisi Kelurahan Bagan Deli dan menyempatkan diri untuk melakukan edukasi terhadap masyakat pesisir.
“Kami atas nama masyakat Bagan Deli mengucapkan terima kasih kepada Prof Ridha yang telah bersedia datang dan melihat langsung kondisi Kelurahan Bagan Deli ketika air pasang datang. Dan juga bersedia mendengarkan keluhan masyarakat persis ini” terang Zulfan Nazli.
Zulfan Nazli berharap, agar Prof Dr. dr. Ridha Dharmajaya agar selalu datang dan berkunjung ke Kelurahan Bagan Deli. Karena masyarakat masih mengharapkan edukasi kesehatan yang beliau sampaikan. (m27)
Waspada/Andi Aria Tirtayasa
Prof Ridha Dharmajaya saat berdialod dengan warga Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan di tengah genangan banjir rob yang melanda Kecamatan Medan Belawan, Jumat (19/5).
