MEDAN (Waspada.id): Insiden kurang menyenangkan mewarnai pelantikan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut).
Usai acara di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Rabu (8/10/2025) sore, seorang anggota protokol Gubernur Sumut diduga menghalangi wawancara wartawan dengan Gubernur Bobby Nasution.
Menurut pantauan di lokasi, saat sejumlah wartawan mewawancarai Gubernur Bobby, seorang anggota protokol bernama Andi Sembiring melontarkan komentar provokatif terhadap dua wartawati.
“Itu bang dua wartawan perempuan di depan itu ‘tukang bantai’. Itulah orangnya itu,” kata Andi dengan nada keras kepada rekan-rekannya.
Pernyataan tersebut memicu respons dari wartawan lain yang meliput. “Ini lagi wawancara, sabarlah bro,” ujar seorang jurnalis di lokasi.
Selain itu, seorang protokol lain mencoba menghentikan wawancara dengan menyentuh bahu wartawati dan berkata, “Sudah ya, kak, sambil jalan aja ya.”
Merasa tugas jurnalistiknya dihalangi, wartawati Mega Sihombing menegur tindakan tersebut. “Apanya kau, kami kan lagi wawancara. Kenapa kau halang-halangi,” tegasnya.
Wartawati senior Erris Napitupulu juga menegur staf protokol tersebut dan menjelaskan etika peliputan. “Kami wawancara Pak Bobby setelah acara selesai, itu hal yang wajar. Kerja wartawan dilindungi Undang-Undang Pers. Seharusnya kalian tidak bersikap seperti itu,” tegas Erris.
Staf protokol tersebut berdalih hanya menjalankan tugas sebelum pergi bersama rekannya.
Fenomena penghalangan tugas jurnalistik di lingkungan Kantor Gubernur Sumut bukan pertama kali ini terjadi. Sejumlah wartawan yang bertugas di Pemprov Sumut mengaku sering mengalami insiden serupa sejak Bobby Nasution menjabat sebagai Gubernur Sumut.(id23)