Scroll Untuk Membaca

Medan

PTM Di SMKN 10 Medan Siswa Hadir Sesuai Mapel

Kecil Besar
14px

MEDAN(Waspada): Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Negeri 10 Medan yang juga guru mata pelajaran Matematika,Wilma Handayani, mengakui pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka(PTM) Terbatas, dengan menghadirkan siswa di sekolah, memberi dampak positif.

Walaupun para guru harus mengajar ekstra tekun,terutama untuk siswa kelas 12,yang belum pernah aktif belajar sejak masuk ke SMK ini, akibat wabah covid-19. Sehingga materi pembelajaran sejak kelas 10 dan 11 harus diulang kembali. Agar ingatan siswa akan materi pelajaran lebih mantap, sebab mereka akan lulus dari sekolah tahun ini.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

PTM Di SMKN 10 Medan Siswa Hadir Sesuai Mapel

IKLAN

“Ya, PTM terbatas kehadiran siswa sesuai matapelajaran(mapel). Utamanya untuk tatap muka adalah mapel praktek(produktif) dan mapel non produktif dilaksanakan secara daring. Maski ada mapel non produktif, seperti matematika,siswanya tetap hadir,”kata Wilma Handayani, Senin (7/2).


Kata dia, meskipun siswa hadir kesekolah, tetapi jumlahnya tetap 50 persen.
“Jadi, kehadiran sesuai karakter jurusan dan tersedianya ruang praktek. Memang semua jurusan sudah aktif dan aturananya yang boleh hadir 50 persen atau 18 orang saja. Sedangkan waktunya, hanya 6 jam pelajaran,”ucapnya.

Dia juga menjabarkan bagaimana sistem belajar praktek bagi siswa, tetap disesuaikan dengan proses praktek. Misalkan praktek untuk tataboga dan kecantikan, dilaksanakan hingga tuntas. Sedangkan untuk praktek mapel menjahit, bisa dilaksanakan tidak langsung tuntas tapi bertahap.

“Mapel produktif ada ujian kompetensinya. Tahun ini, mungkin uji kompetensinya di bulan Mei. Supaya tidak ada waktu kosong, ini keahlian agar tidak lupa. Maka, ujiannya dimasa akhir pembelajaran,”sebutnya.

Saat ditanya apakah ada kendala dengan sistem pembelajaran yang sesuai matapelajaran ini, dia mengakui kendala tidak terlalu banyak. Hanya saja, siswa selalu bertanya mengapa sekolahnya tidak setiap hari.

“Di situlah kita jelaskan alasan yang membuat sistem pelajaran harus dibatasi. Untuk itu, siswa harus dimotivasi, agar tetap aktif belajar sekalipun dari rumah secara daring,”ungkapnya sembari menyebutkan pembelajaran daring dengan akun yang tidak terbatas kuota.

Dia juga menyampaikan, saat ini SMK Negeri 10 sudah memiliki media pembelajaran dengan kanalyoutube, sehingga sistem belajar bagi siswa bisa menyengkan.(m22)

Waspada/Anum Saskia
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Negeri 10 Medan yang juga guru mata pelajaran Matematika,Wilma Handayani.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE