MEDAN (Waspada): PTPN II mengaku bangga dapat memamerkan berbagai produk kerajinan hasil binaan mereka. Yakni produk-produk yang dibuat oleh narapidana (Napi) Wanita di Lapas Tanjunggusta. Produk-produk tersebut dipasarkan di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke-49 tahun 2023.
Keikutsertaan PTPN II disampaikan Kasubbag Humas PTPN II Rahmat Kurniawan, di arena PRSU, Senin (26/6). Katanya, berbagai produk hasil karya Napi Wanita di pasarkan di sana. Terdiri dari
tas wanita ecoprint, hiasan dinding ecoprint dan bunga hias dari plastik kresek. Harga jual produk itu bervariasi. Seperti tas Ecoprint seharga Rp250. 000.
Menurut Rahmat, beberapa hasil kerajinan telah dijual ke luar Sumut, dan secara rutin telah dibeli berbagai perusahaan untuk suvenir. “Ada nilai lebih tas itu karena dikerjakan para Napi,” ujarnya.
Menurut dia, pembinaan dan pelatihan kepada Napi wanita di Lapas Tanjunggusta itu dilakukan binaan PTPN II, yakni Yayasan Srikandi. Sebagai perusahaan BUMN, kata Rahmat, PTPN II mempunyai tanggungjawab sosial membina UMKM dan peduli lingkungan.
Di stand PTPN II di PRSU 2023, kata Rahmat, mereka juga memperkenalkan produk – produk unggulan lainnya, seperti gula yang diberi merek Walini dan tembakau. “Harga gula dijual lebih murah dari harga pasar, yakni Rp12. 900 per kg, ” katanya.
Sementara itu, Ketua LPK Yayasan Srikandi
Putri, Intan Purwa Putri Widarti menyebutkan, pelatihan, pembinaan dan memperkerjakan Napi wanita di Lapas Tanjunggusta itu dilakukan pihaknya bekerja sama dengan Kemenkunham.
“Para Napi dilatih dan diberi pekerjaan, dan tentunya ada upah, ” ujarnya.
Putri menyebutkan, Yayasan Srikandi merupakan binaan PTPN II melalui Program Pendanaan UMK. “Berkat bantuan PTPN II kami terus berkembang, termasuk membina berbagai kalangan, seperti Napi meski kerja samanya dilakukan yayasan dengan Kemenkunham, ” katanya. (m07)
Waspada/Ist
Sebagian produk hasil kerajinan Napi Wanita Tanjunggusta yang dipamerkan di stand PTPN II di PRSU.