MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Azmi Yuli Sitorus, meminta Pemprovsu melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memaksimalkan percepatan dan monitoring peningkatan struktur jalan dan jembatan di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
“Kita mendorong PUPR melalui Kepala UPT dan pelaksana kegiatan untuk terus mempercepat pelaksanaan kegiatan proyek tahun jamak (mutli years) yang dananya bersumber dari APBD Sumut, itu,” kata Azmi kepada Waspada di Medan, Selasa (29/8).
Anggota dewan Dapil IV Tebing Sergai Fraksi Gerindra ini merespon update proyek infrastruktur yang seluruhnya bernilai Rp 2,7 triliun ini.
“Untuk Sergai, ada lima proyek, dan tiga sudah rampung, yakni di Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Teluk Mengkudu dan Kecamatan Sei Rampah (Pelidahan). Adapun dua proyek lagi tinggal 2 ruas lagi di Kecamatan Tanjung Beringin menuju Kecamatan Bandar Khalifah yang menghubungkan 2 kabupaten, yakni Sergai dan Batu Bara.
Selama pengerjaan, pihak rekanan telah membangun jembatan darurat yang berlokasi di Kecamatan Bandar Khalifah, Desa Kayu Besar, Kabupaten Sergai.
“Berdasarkan laporan masyarakat yang saya terima, jembatan yang dibangun itu menghubungkan dua kabupaten, yakni Sergai dan Batubara. Jembatan ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di antara 2 kabupaten tersebut,” ujarnya.
Anggota DPRD Sumut Azmi Yuli Sitorus. Waspada/ist
Bergoyang
Dari informasi itu, warga melaporkan pembuatan jembatan kayu besar desa kayu besar sudah selesai, tetapi dilihat dari kondisi jembatan tidak ada yang berani melintas. Alasanya, jembatan tersebut terlihat bergoyang karena panjang kayu tersebut hanya 3,5 meter dan kedalaman belum diketahui.
“Kalau sudah naik pasang air tersebut sudah mendekati jembatan, dengan kata lain ketinggian air sama jembatan merata, jadi sebagian kayu kelapa tersebut digunakan ke jembatan lama, guna menutupi lubang agar bisa dilintasi kendaraan,” sebut Azmi menirukan keterangan warga.
Menyikapi itu, Azmi berharap dan mendorong PUPR terus mempercepat pelaksanaan kegiatan jalan di Sergai, mengingat ini bulan musim penghujan, yang berisiko mengganggu kegiatan, termasuk jembatan di Kecamatan Bandar Khalifah. “Di sana mobilitas kendaraan yang melintas cukup tinggi, karena menghubungkan dua kabupaten,yakni Batubara dan Sergai,” katanya.
Karenanya, Azmi meminta pihak rekanan untuk terus melakukan monitoring kegiatan, agar jembatan baru yang dikerjakan rampung, dan jadi lintasan baru bagi warga di Sergai, sehingga tidak lagi menggunakan jembatan darurat. “Kita juga berharap semua kegiatan proyek multi years dapat berjalan sesuai jadwal kontrak,” pungkasnya. (cpb)