MEDAN (Waspada): Debat Publik kedua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan tahun 2024 yang digelar KPU berlangsung meriah di Ball Room Hotel Grand Mercure, Jalan Sutomo No. 1, Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur, Sabtu (16/11) .
Acara ini menghadirkan seluruh pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yang ikut kontestasi di Pilkada 27 November mendatang.
Namun ada suasana serius ketika sesi ketiga, dimana para pasangan calon menjawab pertanyaan dari panelis. Pada sesi ini Calon Wakil Wali Kota Medan nomor urut 1 Zakiyuddin Harahap menyebut ASN (Aparatur Sipil Negara) sebagai manusia jarang punya moral.
Hal ini dilontarkan saat Zakiyuddin menjawab pertanyaan panelis soal komitmennya dalam melakukan pemberantasan korupsi.
Atas lontaran ucapan tersebut, H Redwin Sembiring, selaku Purna Bakti yang pernah bertugas di Pemko Medan merasa sangat menjijikkan karena itu mendiskreditkan marwah ASN secara umum.
Seorang calon pemimpin tidak pantas dan tidak beretika bilamana melontarkan ucapan tersebut. “Apa yang dikomburkannya tanpa dasar sama sekali, karenanya telah mencemarkan nama baik ASN dan Purna Bakti di seluruh Indonesia, ” tegas Redwin kepada Waspada, Rabu (20/11).
Dia mengutuk keras ujaran Paslon 01 Medan tersebut dan sekaligus mensomasi terbuka agar yang bersangkutan menyatakan mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat khususnya ASN serta Purna Bakti, dan akan membawa persoalan ini ke ranah hukum bilamana tidak mengindahnya.
Lebih lanjut dikatakan Redwin, sebaiknya yang bersangkutan intropeksi diri sendiri, apakah yang bersangkutan bermoral saat menjadi karyawan bank milik Pemprovsu.
Redwin menghimbau KOPRI sebagai wadah aspirasi ASN dan PWRI (Persatuan Wredatama Republik Indonesia) sebagai Wadah Purna bakti ASN agar mengambil sikap atas apa yang diucapkan Cawalkot 01 Medan tersebut.(m29)
Waspada/Ist
H Redwin Sembiring, selaku Purna Bakti yang pernah bertugas di Pemko Medan.
