Scroll Untuk Membaca

Medan

Rahmat Shah Gelar Silaturahim & Doa Bersama Peringati 1 Tahun Wafatnya Alm. Jend. TNI (Purn) Widjojo Soejono

Kecil Besar
14px

MEDAN(Waspada): Persahabatan dan kebersamaan adalah kunci dalam mencegah perpecahan bangsa ini.

Hal itu disampaikan DR H Rahmat Shah pada Peringatan Setahun Wafatnya Alm. Jendral TNI (Purn) Widjojo Soejono, Tokoh Pejuang Bangsa di ‘Rahmat’ International Wildlife Museum & Gallery, Jl S Parman Medan, Sabtu (29/4).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Turut hadir Pangdam I/BB, Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, Dandim 0201/Medan, Dankosek I, Danyonmarhamlan I Belawan, Anggota DPR RI, Romo HR Muhammad Syafii, Ketua Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Provinsi Sumatera Utara (DHD 45 Sumut) Mayjen TNI (Purn) Muhammad Hasyim SSos, Wakil Ketua DPRD Kota Medan, H Rajudin Sagala SKom SPd.I, MUI Kota Medan, Ketua PWI Sumut, PMI Sumut, FORKI Sumut serta rekanan.

Kegiatan diawali shalat berjamaah dilanjutkan pemutaran video persahabatan DR H Rahmat Shah dengan Jendral TNI (Purn) Widjojo Soejono semasa hidup.

Di mana keduanya bertemu pada 1983, satu tahun setelah Widjojo Soejono pensiun dari TNI dengan jabatan Kepala Staf Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib).

“Banyak ilmu dan pelajaran yang saya dapat dari beliau (Alm. Widjo Soejono). Khususnya dalam hal disiplin dan kepedulian terhadap sesama juga satwa,” ucap Rahmat Sahah dalam sambutannya.

Dia menyebutkan, meski telah berhenti dari TNI, Widjojo Soejono tetap melanjutkan pengabdiannya kepada bangsa ini. Khususnya menjaga persatuan dan kesatuan.

“Ia tidak pernah sekalipun mengucapkan kata-kata yang memecah belah. Tetapi selalu mengingatkan untuk menjaga kebersamaan di atas segalanya,” ucap Presiden Yayasan Rahmat Indonesia ini.

Pesan Alm. Widjojo Soejono tersebut, tutur Rahmat Shah, sangat penting dalam menghadapi tahun politik 2024 mendatang. Warga Sumatera Utara, khususnya, diharapkan bijaksana dalam menentukan pilihan politiknya.

Pangdam I/BB, Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin sendiri mengenang Alm. Widjojo Soejono sebagai pelopor lahirnya TNI Angkatan Darat (AD) dan salah satu penggagas Sapta Marga serta 11 azas kepemimpinan yang menjadi koridor dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan TNI AD. Salah satu dari 11 azas kepemimpinan adalah TNI hanya berpolitik negara.

“TNI tidak berpolitik praktis namun memberi ruang dan tempat yang sama kepada seluruh putra terbaik negara untuk maju. Politik bernegara ini ditandai adanya pemerintahan yang sah, melindungi warga negara, menjaga wilayah dan konstitusi,” tegasnya.

Pangdam I/BB pun memberi apresiasi kepada Rahmat Shah yang konsisten menjalin silaturahim melalui berbagai kegiatan didasarkan kasih sayang dalam menyampaikan kebenaran dan kesabaran sebagaimana ajaran Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.

Diharapkan jalinan silaturahim ini membangun kebersamaan yang kuat di antara sesama umat Islam dalam memilih pemimpin nantinya. Yaitu pemimpin yang memiliki kasih sayang kepada rakyatnya.

Sementara itu, dalam tausiyahnya, Prof Dr Muzakir mengutip pendapat dari pengamat militer, Prof Salim Said bahwa bangsa menjadi hebat karena ada yang ditakuti, khususnya takut kepada Allah.

Seperti Singapura yang bangkit karena ketakutan terhadap dominasi bangsa Melayu, Korea Selatan yang takut dengan Korea Utara, Taiwan yang takut dikuasai China.

Begitu pula Israel yang tidak mau dikuasai negara-negara Arab. “Karenanya, pilihlah pemimpin yang takut kepada Allah dan memiliki kasih kepada umat manusia,” pesannya. ( m22)

Waspada/ist
DR H Rahmat Shah didampingi Pangdam I/BB foto bersama pada acara Silaturahim & Doa Bersama 1 Tahun Wafatnya Alm. Jend. TNI (Purn) Widjojo Soejono.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE