MEDAN (Waspada): Tim Dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan (Unimed) tahun 2023 melaksanakan program bertajuk: “Upaya Pembangunan Desa Wisata Melalui Pemugaran Situs Cagar Budaya dan Pagelaran Kesenian Melayu di Desa Stabat Lama, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat.
Kegiatan yang diketuai Dekan FBS Dr. Abdurahman Adisaputera, M.Hum, dengan anggota Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum, Dr. Panji Suroso, M.Hum, dan Achmad Yuhdi, SPd, MPd. Dalam melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat tersebut tim dosen Unimed bermitra dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Maju Jaya Abadi Desa Stabat Lama Barat.
Kegiatan dihadiri Camat Wampu diwakili Sekretaris Camat, Suyono, SE, Kepala Desa Stabat Lama Barat, Tengku Firmansyah, Tuanku Raja Kajuruan Stabat, Tengku Chandra, pihak BPD, perwakilan LPMD, kepala Dusun, pegiat kesenian dan kebudayaan Melayu dan beberapa tokoh masyarakat.
Dekan FBS Dr. Abdurahman Adisaputera, M.Hum kepada Waspada, Minggu (23/7) mengatakan, Desa Stabat Lama Barat merupakan salah satu desa hasil pemekaran dari Desa Stabat Lama, Kecamatan Wampu. Daerah ini dahulu merupakan daerah Kerajaan Stabat atau disebut Bandar Diraja Stabat. Daerah ini merupakan lokasi situs cagar budaya Melayu Langkat. Sepanjang jalan perkampungan tempat ini masih banyak dijumpai bangunan rumah panggung, yang merupakan ikon dari masyarakat Melayu Langkat pada masa lampau.
Dekan FBS Unimed menyampaikan perguruan tinggi mempunyai tugas tridharma, salah satunya adalah PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat. Kegiatan tersebut merupakan wujud dari kegiatan PKM tersebut. Katanya, program pengembangan desa wisata berbasis budaya Melayu di Sumatera Utara mestinya digiatkan terus di bumi Melayu Langkat ini, mengingat kebudayaan Melayu yang sangat kaya dan saat ini sudah mulai dilupakan oleh generasi muda.
Lebih lanjut, katanya, sepanjang daerah aliran Sungai Wampu, mulai dari daerah Kepala Sungai terdapat tempat-tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu betapa berjayanya kerajaan Stabat pada masa lampau.
Dalam paparannya, dekan, juga mengenang masa-sama dahulu sewaktu masih kecil di Desa Stabat Lama Barat, seperti rutinitas setiap hari mandi dan bermain-main di Sungai Wampu. Lanjutnya, bahwa lokasi-lokasi bersejarah yang ada ini tentu saja dapat dijadikan sebagai potensi wisata budaya yang bisa diangkat oleh masyarakat Melayu sehingga akan mampu menarik wisatawan untuk datang ke daerah ini sehingga mendatangkan pendapatan bagi warga sekitar.
“Melalui kegiatan PKM ini, FBS Unimed mencoba hadir untuk menjadi motor penggerak untuk mewujudkan Desa Wisata Seni dan Budaya di Kabupaten Langkat, kita akan memulainya dari Desa Stabat Lama Barat ini. Sebagai langkah awalnya kami akan meletakkan plank untuk menunjukkan bahwa di daerah itu terdapat situs bersejarah berupa Makam Raja Langkat Tuanku Wan Sopan dan makam Panglima Banding yang terletak di Desa Stabat Lama Barat ini, “ kata dekan FBS .
Kepala Desa Stabat Lama Barat yang juga masih zuriat/keturunan Raja Stabat Tengku Firmansyah mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada tim pelaksana PKM diketuai langsung putra daerah Stabat ini, Dr. Abdurahman Adisaputera, M.Hum. Dalam sambutannya Tengku Firmansyah menyambut baik program yang dilaksanakan dan menyampaikan bahwa pihak desa mendukung sepenuhnya dan siap membantu mensukseskan program yang diselenggarakan ini.
Senada dengan Kades Stabat Lama Barat, Sekretaris Camat Wampu, Suyono, SE menyampaikan apresiasi dan dukungan sepenuhnya terhadap program yang akan dilaksanakan ini, apalagi berkaitan pelestarian budaya Melayu di Desa Stabat Lama Barat ini.
Ketua BUMDES , Sujatmiko mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada FBS yang bersedia mengajak BUMDES untuk menjadi mitra dalam upaya memajukan Desa Stabat Lama Barat ini. Disampaikannya bahwa potensi pengembangan untuk memajukan Desa Stabat Lama Barat saat ini masih dipandang dari sektor pertanian saja. Kemitraan dengan FBS Unimed ini merupakan sebuah inovasi dan gagasan besar untuk memajukan Desa melalui perpaduan seni, budaya dan pertanian.
Harapannya Desa Stabat Lama Barat ini dapat berkembang menjadi salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Langkat, sebagaimana yang sudah ada di kabupaten lainnya, seperti kawasan wisata sawah Paloh Naga yang ada di Deli Serdang.
Sementara Tuanku Raja Kajuruan Stabat, Tengku Chandra, dalam paparannya menyampaikan terkait kondisi mental anak melayu saat ini. Menurutnya, sudah saatnya anak Melayu bangkit dan mulai mengenalkan budaya Melayu ini dalam pergaulan bersosial bermasyarakat sehari-hari.
“Kita mengharapkan ke depan lahir Perbup yang mengatur tentang penggunaan Bahasa Melayu, penggunaan ornamen Melayu di ruang publik di Stabat, dan kegiatan lainnya yang mendukung penguatan budaya Melayu di Stabat ini,” kata Tuanku Raja di sela paparannya. Menutup sambutannya, Tuanku Raja Stabat ini mendukung sepenuhnya program ini dan siap membantu untuk kelancaran acara yang dilakukan kedepannya. (m19)
Waspada/Ist
Tim Dosen FBS Unimed bersama. Kades, Stabat Lama Barat, Sekcam Wampu, Tuanku Raja Kejuruan Stabat, Tengku Chandra, dawn warga desa memasang plang Lokasi Pusara Panglima Banding.













