MEDAN (Waspada.id Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan bertekad untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dalam upaya preventif mencegah pontensi konflik sosial yang berlatarbelakang perbedaan keyakinan.
Hal ini dikatakan Ketua FKUB Kota Medan, Yasir Tanjung, kepada Waspada.id, Rabu (31/12), terkait rangkaian kegiatan FKUB Kota Medan sepanjang tahun 2025.
“Sepanjang tahun 2025 kita telah banyak melakukan kegiatan baik itu diskusi dan dialog-dialog sebagai sarana komunikasi, agar berbagai persoalan yang muncul di tengah-tengah masyarakat dapat diselesaikan secara musyawarah, damai, dan berlandaskan semangat kebersamaan,” ujar Yasir.
Dipaparkannya, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan FKUB Kota Medan itu berupa dialog-dialog bersama tokoh agama, doa bersama lintas agama, diskusi keagamaan dan berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan lainnya. “Kegiatan ini semua memiliki peran yang sangat strategis dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat Kota Medan,” ungkap Yasir.
Ia menjelaskan bahwa melalui ruang-ruang dialog yang terbuka dan inklusif, para tokoh agama, pemuka masyarakat, pemuda, serta unsur pemerintah dapat saling bertukar pandangan, membangun pemahaman, dan menumbuhkan sikap saling menghargai di tengah keberagaman agama, suku, dan budaya yang ada di Kota Medan. Kegiatan doa bersama lintas agama juga menjadi simbol kuat persaudaraan dan komitmen bersama dalam menjaga kedamaian serta keharmonisan kehidupan bermasyarakat.
Untuk kegiatan yang dilakukan FKUB Kota Medan ditahun 2025 yakni Rapat Kerja FKUB Kota Medan Tahun 2025 ( 11-12 Februari), Diskusi Bulanan 10 Angkatan, Doa Bersama (4 September), Penyuluhan Sekolah (23 September-3 Oktober), Worskhop Perwal (14 November), Sadar Kerukunan (29 Juli-01 September),
Penyusunan Buku (November-Desember), Diskusi Merawat Kerukunan Majelis Agama (6 Oktober), Doa Bersama/Bencana (21 Desember), Refleksi Akhir Tahun (27 Desember), Simposium Eko Teologi (27 Desember), Penguatan Rumah Ibadah (28 Desember), Peluncuran Buku (30 Desember) dan Focus Group Discussion (FGD) pada 31 Desember.
Ditambahkan Sekretaris FKUB Kota Medan, Damri Tambunan, FKUB terus berkomitmen untuk menjadi wadah pemersatu umat beragama dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat secara berkelanjutan. Sinergi antara FKUB, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh adat, serta generasi muda menjadi kunci utama dalam menciptakan ketahanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan di Kota Medan.
Damri berharap kegiatan-kegiatan tersebut dapat terus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga nilai-nilai toleransi, moderasi beragama, dan saling menghormati semakin mengakar dalam kehidupan masyarakat.
“Dengan demikian, kerukunan umat beragama di Kota Medan dapat terjaga dan semakin kokoh, sejalan dengan motto Kota Medan, “Medan untuk Semua, Semua untuk Medan,” yang mencerminkan semangat inklusivitas dan kebersamaan bagi seluruh warga tanpa memandang perbedaan,” katanya.
Kota Toleran
Dilanjutkan Damri, FKUB Kota Medan pada rencana kinerja tahun 2026 akan berfokus menuju sepuluh besar Indeks Kota Toleran (IKT), yang disusun ke dalam lima kategori yakni regulasi dan kerangka hukum, kategori tindakan pemerintah, reformasi FKUB, regulasi sosial dan budaya serta kategori transparansi dan monitoring.
“Hal ini nantinya diperlukan dukungan kompetensi, profesionalisme dan disiplin seluruh unsur FKUB serta sinergi lintas pemangku kebijakan yakni lahirnya peraturan Walikota Medan yang selaras dengan kehidupan rukun dan toleran di Kota Medan,” ungkapnya.
Ia juga berharap rapat kerja tahun 2026 ini sebagai fase awal implemntasi strategis peningkatan skor IKT secara bertahap menuju target jangka menengah tahun 2027.
“Jadi tidak hanya menjadi dokumen perencanaan tetapi juga instrumen nyata dalam membangun tata kelola kerukunan yang inklusif, berkelanjutan dan berdaya guna bagi kehidupan sosial keagamaan di Kota Medan,” tuturnya. (Id16)











