MEDAN (Waspada.id): Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non-Formal (Dikdasmen & PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Medan sukses menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Konsolidasi yang membahas tata kelola pendidikan, regulasi, serta persiapan Muktamar Muhammadiyah ke-49 di Medan.
Acara ini berlangsung di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Cabang Perumnas Medan II, Kamis (18/9/2025).
Rakor ini melibatkan PCM KORBID Dikdasmen, ketua-ketua majelis Dikdasmen cabang, serta ketua ranting yang secara langsung mengelola sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kota Medan.
Agenda utama Rakor meliputi pembahasan tata kelola dan hubungan kerja antara cabang, majelis Dikdasmen, dan pihak sekolah.
Selain itu, disosialisasikan regulasi terkait pengangkatan dan pemberhentian kepala sekolah/wakil kepala sekolah, serta penguatan pengelolaan uang infaq siswa dan guru (UIS & UIG).
Diskusi juga mencakup peran dan fungsi majelis, tupoksi masing-masing, serta program pemerintah terkait pendidikan seperti kurikulum mendalam (Deep Learning), Artificial Intelligence (AI), coding, dan karakter 7 kebiasaan anak Indonesia hebat.
Selain itu, dibahas pula kesiapan sekolah dalam menerima program smart board, sistem digitalisasi pendidikan, program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta kesiapan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dalam menyukseskan Muktamar Muhammadiyah ke-49 di Medan.
Wakil Ketua PDM Kota Medan Korbid Pendidikan, Dr. Samidi, M.Pd., membuka acara Rakor. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya menghindari konflik dalam menciptakan suasana kerja yang harmonis.
“Riak-riak kecil dalam tata kelola amal usaha adalah hal biasa, namun jangan sampai membesar menjadi ombak yang meluluhlantakkan amal usaha Muhammadiyah,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Kota Medan, Drs. H. Ali Nurdin. MA dalam salah satu pemaparannya menyatakan bahwa jabatan di Muhammadiyah ini ada periodesasi.
“Tapi bermuhammadiyah itu tidak mengenal periode bahkan kita bermuhammadiyah sampai mati. Prinsip yang perlu dijaga dalam tatakelola amal usaha adalah demokrasi, transparansi dan akuntabilitasi.
Ketika pemimpin selalu berkata “aku/saya” maka yang ditonjolkannya adalah ego individunya. Ketika pemimpin selalu berkata “kami” maka yang ditonjolkannya adalah ego kelompoknya, ketika pemimpin selalu berkata “kita” maka yang dia bangun adalah kolektifitas dan kebersamaan. Oleh karena itu mari “kita” bangun dan majukan pendidikan Muhammadiyah di kota Medan.,” paparnya.
Hadir dalam rakor pimpinan Majelis Dikdasmen PNF PDM Kota Medan antara lain : Dr. Abd Ghofur. M.Pd, Dr. Ismail Nst. M.Pd, Drs. Syarifuddin. M.Pd, Syufri Polem, Muhammad Loansyah Putra M.Ak dan Abdul Rasyid sekretaris eksekutif. Acara dihadiri oleh utusan cabang dan majelis dikdasmen sekota Medan.(id99)