MEDAN (Waspada): Jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Medan diminta komitmen menjalankan semangat gotong royong dan kolaborasi, bukan sebatas slogan belaka.
Hal ini dikatakan Bacaleg Partai Demokrat DPRD Sumut Dapil Medan A Fajri Akbar SH kepada wartawan, Jumat (7/7) menanggapi refleksi HUT 433 Kota Medan.
Menurutnya, karakteristik masyarakat Medan yang heterogen, terbuka dan bersahabat menjadi modal sehingga kebersamaan dan kegotongroyongan selalu hidup di tengah masyarakat.
“Walikota Medan beserta jajarannya dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah harus mempraktekkan kerjasama dan gotong royong itu dalam kesehariannya. Semangat itu harus menjadi refleksi pada HUT Kota Medan kali ini,” katanya.
Fajri menyebut Walikota Medan dan jajarannya harus senantiasa membuka jalur dialog dengan seluruh elemen sehingga tidak ada kesan jarak antara pemerintah dengan rakyat. Melalui jalur dialog, maka akan tercipta suasana kebersamaan dan akan menghasilkan kolaborasi.
“Kota Medan ini sedari dulu dibangun dengan semangat kebersamaan dan gotong royong. Harus ada kolaborasi pemimpin formal dan pemimpin informal untuk memajukannya,” ungkap Fajri.
Ia pun berharap sejumlah kegiatan yang dijalankan dimasa walikota terdahulu untuk dihidupkan kembali demi mewujudkan kegotongroyongan dan kebersamaan. Contohnya program “Walikota Mendengar” yang disiarkan langsung melalui media radio untuk membuka jalur dialog mendengarkan keluhan dan harapan rakyat. Program ini dijalankan di masa Rahudman Harahap dan efektif membangun kebersamaan.
Begitu juga program “coffee morning” yang membuka jalur dialog antara pers dan jajaran Pemko Medan yang dulu dilakukan setiap awal bulan, sangat efektif dalam mendukung keberhasilan kerja Pemko.
“Melalui program ini tentu walikota punya media untuk menyampaikan progres pembangunan sekaligus mendapatkan masukan atau kritik dari kalangan jurnalis,” tuturnya. (h01)