Scroll Untuk Membaca

Medan

Rektor UNIVA Medan Bertemu WR Xinjiang Islamic Institute

Rektor UNIVA Medan Bertemu WR Xinjiang Islamic Institute
Rektor UNIVA Medan Prof HM Jamil saat berada di Xinjiang Islamic Institute, Tiongkok. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

@ Prof Jamil: Kebebasan Beragama Di Uighur Sangat Baik

MEDAN (Waspada) Salah satu provinsi di kunjungi Rektor Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan, Prof HM Jamil bersama rombongan dalam lawatan ke Tiongkok adalah Provinsi Xinjiang. Sebelumnya delegasi ilmuwan muslim Sumatera Utara terdiri dari beberapa pimpinan universitas dan pejabat MUI, dan pesantren mengunjung Provinsi Zhengzhou.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Prof HM Jamil kepada Waspada, Senin 2 Juni 2025 mengatakan, dari Provinsi Zhengzhou membutuhkan lebih kurang empat jam penerbangan untuk sampai di Provinsi Xinjiang. Provinsi Xinjiang merupakan daerah otonomi di Tiongkok, yang berbatasan dengan Tibet di sebelah Selatan dan Rusia di sebelah Utara, berbatasan dengan Mongolia di sebelah Timur, dan dengan Kazakhstan, Tajikistan, Afganistan di sebelah Barat.

Penduduk aslinya berasal dari ras Turki yang beragama Islam, terutama suku Uighur yang selama ini diberitakan mendapat perlakuan yang tidak baik dari pemerintah Tiongkok. Jumlah penduduk provinsi Xinjiang ketika ini lebih kurang 26 juta jiwa dan diperkirakan lebih 50 persen beragama Islam.

Katanya, di ibu kota Xinjiang, yakni Urumqi, rombongan mengunjungi Xinjiang Islamic Institute, sebuah Institut dengan bangunan yang megah, fasilitas yang relatif baik, termasuk ruang belajar untuk lebih kurang 1.000 pelajar, perpustakaan, asrama, kantin dan fasilitas lainnya.

Diinformasikan pemerintah Tiongkok telah menggelontorkan lebih dari Rp600 miliar untuk semua fasilitas ini, lain lagi pembiayaan beasiswa dan lain lain. Ini menunjukkan bahwa umat Islam di provinsi ini telah mendapat perhatian yang besar dari pemerintahan Tiongkok.

“Apalagi ketika kami bertemu dengan Majlis Ulama provinsi Xinjiang, wakil rektor Institut ini. Mereka menjelaskan beberapa hal berikut: adanya kebebasan setiap pemeluk agama untuk menjalankan agama masing- masing,” kata Prof HM Jamil.

Katanya, hari- hari besar Islam dilindungi, acara keagamaan di rumah dan di masjid tidak ada gangguan, beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat adalah muslim dan lain sebagainnya.

“Kami sungguh menikmati perjalanan yang difasilitasi Konjen ini, dimotori oleh INTI, khususnya Dokter Indra,” ujarnya.

Dia mengakui, memang, masyarakat Urumqi Provinsi Xinjiang terlihat sedikit berbeda, di bangunan bangunannya ada tulisan aksara arab seperti arab jawi kalau di Indonesia, di airport pun ada bacaan arabnya, terdapat banyak masjid, budaya kelihatannya hidup, meskipun nuansa busana muslimah tidak begitu terlihat. “Kita berdoa semoga jalinan persaudaraan ini bisa terus berkembang dan membawa rahmat untuk semua,” katanya. (m19)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE