MEDAN (Waspada): Rektor Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan Assoc. Prof. Dr. HM. Jamil, MA menjadi pembicara pada acara Indonesia Focus Conference di Universitas Pittsburgh USA.
Acara yang berlangsung pada 19-22 Oktober 2022 tersebut digelar Asia Society for International Relation and Public Relation. Konferensi dihadiri, para mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di sejumlah universitas di Amerika Serikat.
Kemudian hadir juga warga Negara Indonesia yang berprofesi sebagai dosen, profesional dan civitas Universitas Pittsburgh USA serta sejumlah akademisi dari berbagai universitas di AS. Kegiatan ini juga melibatkan sejumlah pembicara dari Indonesia dan AS.
Assoc. Prof. Dr. HM. Jamil, MA (foto) yang merupakan Ketua MUI Binjai tersebut mendapat kesempatan mempresentasikan makalahnya yang mengangkat sejumlah topik internasional, di antaranya terkait politik, kesehatan, keagamaan dan persoalan gender serta LGBT.
“Intinya berbagai persoalan bangsa Indonesia yang mesti dibenahi secara terukur dan terencana juga menjadi diskusi menarik dalam forum internasional tersebut,” kata HM. Jamil, MA kepada Waspada, Selasa (25/10) melalui jaringan telepon seluler.
Dalam makalahnya, Dosen Pascasarajana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) tersebut memaparkan berbagai persoalan yang terkait topik di atas. Selain itu, rektor UNIVA juga menawarkan sejumlah solusi dan langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah Indonesia dalam menangani persoalan kesehatan, politik,dan keagamaan . Tidak kalah pentingnya adalah melakukan transformasi Sumber Daya Manusia agar Indonesia mampu bersaing di tataran global.
Dia mengatakan, konferensi tersebut ditutup pada 22 Oktober 2022. Dalam lawatannya di AS, Dr.HM. Jamil menyempatkan diri bersilaturahmi dengan orang-orang yang tergabung dalam organisasi IMSA (Indonesian Muslim Society in America).
“Dalam silaturahmi tersebut berbagai diskusi kecil kami lakukan, termasuk tentang berbagai hal, termasuk terkait kebhinekaan Amerika dalam membangun bangsa mereka. Tak ketinggalan, masalah keagamaan dan juga sosial politik,” ujarnya.
Relatif Nyaman
wtifRektor UNIVA mengatakan, masyarakat Indonesia yang ada di AS relatif nyaman tinggal di negara tersebut, dan berbagai apresiasi mereka kemukakan kepada pemerintah AS dalam berbagai bidang, terutama bidang ekonomi dan keagamaan.
Dalam lawatannya ke AS, Rektor UNIVA bersama rombongan konferensi menyempatkan diri mengunjungi sejumlah lokasi wisata terkenal, seperti Niagara salah satu destinasi waterfall yg sangat terkenal di dunia itu.
“Saya dan dua teman dari UIN Jakarta juga ikut dalam.tour ini, sekaligus melihat bagaimana negara ini mengelola dan merawat sebuah destinasi wisata dan lainnya,” paparnya. Selanjutnya, rektor UNIVA melakukan perjalanan ke Chicago, guna melakukan studi banding ke sejumlah kampus di Chicago.
Dr. HM. Jamil mengakui, kehadirannya di AS bukan kali pertama, sebelumnya pada tahun 2017, ia juga mendapat kesempatan menyampaikan presentasi makalah di Kentucky University. “Tahun berikutnya saya juga mempresentasikan makalah di Fukuoka University Jepang tentang Labelisasi Halal di Indonesia. Ketika itu saya sebagai dekan di Fakultas Sains dan Teknologi UIN SU Medan,” kenangnya.
Dia mengakui, dalam bidang pengelolaan perguruan tinggi, Indonesia, khususnya Sumut harus banyak belajar ke USA dan negara maju lainnya. Ia mengatakan, memang dari segi lainnya, tidak semua hal di AS harus diapresiasi, berbagai problem yang dihadapi oleh warga AS, termasuk kehidupan keberagamaan yang kelihatannya akan terus mengalami degradasi ke depan, ini tentunya bisa juga kita lihat sebagai peluang dakwah secara lebih luas.
Mengakhiri lawatannya di AS, Dr HM. Jamil berjanji akan merintis kerjasama dengan sejumlah universitas terkemuka di AS (m19)
