MEDAN (Waspada): Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menegaskan camat dan lurah tidak bisa lagi menjadi raja kecil di wilayahnya. Sebab tugasnya adalah pelayan masyarakat. Jadi, mereka harus melayani dan tanggap dengan apa yang dibutuhkan masyarakatnya.
“Camat dan lurah tidak bisa lagi menjadi raja kecil di wilayahnya, karena mereka merupakan pelayan masyarakat di tingkat bawah,” kata Rico Waas, Jumat (23/5).
Dikatakan Rico Waas, dirinya telah berulangkali menyampaikan kepada camat dan lurah untuk menjadi saudara, orang tua, serta sahabat sehingga disayang masyarakatnya. Dengan demikian, masyarakat dapat merasakan kehadiran pemerintah di tengah mereka.
Rico Waas mengaku, pernah mengetes di lapangan untuk mengetahui apakah masyarakat kenal camat dan lurahnya. “Jika masyarakat tidak kenal, berarti camat dan lurah jarang turun ke lapangan bertemu dengan masyarakat,” ungkapnya.
Rico Waas berharap struktur Pemko Medan ke depannya dapat memberikan persepsi yang lebih baik kepada masyarakatnya. Sebab, masih ada masyarakat yang menganggap pemerintah sebagai momok.
“Dari tahun ke tahun, pemerintah mulai dari tingkat lingkungan, kelurahan, kecamatan dan sampai tingkat pimpinan perangkat daerah, dianggap masyarakat begitu-begitu saja, tidak ada yang berubah dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Terkait itu, kata orang nomor satu di pemko Medan ini, harus diubah mulai tingkat pimpinan perangkat daerah sampai dengan lingkungan sehingga semuanya bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Bahkan, bilang Rico Waas, ia juga telah melakukan sidak ke kantor camat dan lurah untuk memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik. Di samping itu, lanjutnya, juga diketahui pelayanan apa yang kurang dan harus diperbaiki.
“Jadi, sidak yang kita lakukan itu bukan untuk mencari kesalahan ataupun memberi rasa takut, justru sebagai bentuk rasa sayang kepada jajaran agar mereka senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.
Menyikapi begal, geng motor serta tawuran, Rico Waas menjelaskan, perkembangan teknologi, khususnya sosial media membuat generasi muda cepat mengikuti dan terpengaruh dengan apa yang mereka lihat tanpa berdiskusi dengan orang tua dan gurunya.
Menyikapi itu, Rico Waas berharap orang tua dapat memberikan pengayoman yang lebih kuat terhadap anak-anaknya. Sedangkan di sekolah, guru harus dapat menjadi role model kedua setelah orang tua. “Di sisi guru inilah, pemerintah harus turun untuk memberikan pemahaman terhadap para guru dan pendidikan di sekolah,” harapnya. (m26)