Rutan Kelas I Medan Kolaborasi Asah Keterampilan Warga Binaan

  • Bagikan
Rutan Kelas I Medan Kolaborasi Asah Keterampilan Warga Binaan

MEDAN (Waspada): Rutan Kelas I Medan, terus melakukan pelatihan untuk mengasah kemampuan dan keterampilan para warga binaan. Diharapkan, setelah kembali ke masyarakat, para warga binaan sudah bisa membuka lapangan pekerjaan.

Kepala Rutan Kelas I Medan, Nimrot Sihotang, mengatakan, terkait hal itu, pihaknya juga sudah berkolaborasi dengan stakeholder maupun instansi terkait dalam upaya memujudkan potensi para warga binaan tersebut.

“Saat ini, memang kita sedang melakukan berbagai pelatihan untuk mengasah skill dan keterampilan para warga binaan dalam berbagai bidang yang berpotensi menjadi lapangan pekerjaan, hingga bersinergi dengan stakeholder dan instansi lain, agar para warga binaan memiliki kesempatan menjadi warga yang bermanfaat di lingkungan masyarakat dan negara nantinya,” kata Nimrot kepada Waspada, Kamis (5/1) sore.

Menurutnya, sudah saatnya kita mulai berpikir lebih jauh untuk kemajuan bangsa, termasuk tentang bagaimana melakukan pembinaan yang sebenar-benarnya kepada para warga binaan agar nantinya bisa bermanfaat bagi negara ketika kembali ke tengah lingkungan masyarakat.

“Membekali warga binaan dengan berbagai skill dan keterampilan seperti otomotif, bertani, menjahit, beternak atau bidang lainnya sangatlah penting. Skill itu diharapkan bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi mereka nantinya agar tidak kembali melakukan kejahatan dan lepas dari stigma negatif karena predikat mantan narapidana,” ujarnya.

Selama ini, kata dia, predikat mantan narapidana melekat dengan stigma negatif di tengah masyarakat, bahkan kadang menjadi momok.

“Tapi mudah-mudahan dengan skill yang mereka dapatkan dari pelatihan di sini, harapannya saat kembali di tengah lingkungan masyarakat mereka bisa berkreasi, mendapat penghasilan dari kemampuan yang dimiliki dan mengubah hidupnya jauh dari kejahatan,” sebutnya.

Kata dia, beberapa bidang yang ditekuni para warga binaan dalam pelatihan sederhana yang telah dilakukan diantarnya perbengkelan, menjahit, kerajinan pengolahan kayu menjadi sangkar burung dan kadang ternak serta budidaya ragam jenis ikan.

Meski sebelumnya metode pelatihan masih dilakukan secara otodidak, namun melalui sinergitas yang telah dibangun pemberian pelatihan, selanjutnya pihkanya akan menggandeng Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Sumut mulai awal Februari mendatang.

“Awalnya kan proses pelatihan di sini dilakukan dengan cara sederhana, jadi warga binaan yang memiliki kemampuan di satu bidang biasanya mengajari warga binaan lain yang memiliki minat, saling berbagi ilmu lah istilahnya. Kita sudah melakukan komunikasi dengan BLK Provinsi Sumut agar bisa memberikan pelatihan secara profesional kepada warga binaan, apakah itu bertani, beternak ikan, melas, menjahit, pertukangan dan lainnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, para warga binaan yang masuk program asimilasi atau yang telah menjalani setengah masa hukumannya didorong untuk memberdayakan skill sesuai minatnya agar bisa produktif berkarya baik ketika masih menjadi warga binaan maupun setelah kembali ke lingkungan masyarakat.

“Ketika menjabat Karutan Kelas I Labuhan Deli kita juga sudah melakukan hal yang sama, kita berhasil berkolaborasi dengan banyak pihak dalam pemberdayaan dan pembinaan warga binaan di sana. Jadi sebagai contoh kalau ada orang punya lahan yang bisa digunakan, para warga binaan kemudian diberdayakan bertani semisal budi daya tanaman jagung. Manfaatnya selain mereka mendapatkan upah dari hasil panen nantinya mereka juga sudah punya skill bertanam jagung,” jelasnya.

Lebih jauh ditambahkannya, sinergitas dengan instansi maupun stakeholder terkait lain seperti BLK Provinsi Sumut dalam proses pelatihan yang diberikan kepada warga binaan sangat diharapkan memiliki progres lebih jauh. Terlebih apabila progres tersebut mampu menciptakan lapangan-lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

“Setelah mendapatkan pelatihan dan memilki skill mumpuni pada suatu bidang misalnya, tentu progres ke depannya bisa lebih dikembangkan apalagi bisa menjadi jalan untuk menciptakan lapangan-lapangan pekerjaan baru. Karena itu untuk jangka menengah maupun panjang, mereka nantinya kita harap juga diberikan sertifikasi sesuai pelatihan dan praktik yang diberikan untuk lebih mempatenkan kemampuan yang sudah dimiliki,”pungkasnya. (m32)

Waspada/Rama Andriawan
Kepala Rutan Kelas I Medan, Nimrot Sihotang.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *