MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti (foto) menegaskan, momen Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, harusnya menjadi momen kebangkitan dan keberanian bagi masyarakat, termasuk pemuda untuk berani melawan penyalahgunaan narkoba.
“Hari Lahir Pancasila memiliki makna penting bagi pemuda Indonesia, bukan saja sebagai pengingat sejarah, tetapi berani melakukan perubahan, dan keberanian untuk melawan penyalahgunaan narkoba,” kata Rudi kepada Waspada melalui sambungan telepon dari Jakarta, Minggu (1/6).
Anggota dewan Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini merespon Hari Pancasila yang diperingati 1 Juni 2025, dengan mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila, Menuju Indonesia Raya”.
Tema ini menegaskan kembali komitmen seluruh elemen bangsa untuk memperkuat nilai-nilai dasar negara sebagai landasan utama dalam mewujudkan Indonesia yang maju, berdaulat, dan bersatu.
Menyikapi hal itu, Rudi menggugah semua elemen masyarakat, khususnya pemuda untuk terus menanamkan peran penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang sejahtera dan berdaulat.
“Mari kita tanamkan dalam diri kita semua, terutama pemuda sebagai bagian dari generasi muda, bahwa Pancasila adalah pedoman yang harus kita junjung tinggi dalam membangun masa depan bangsa,” kata anggota dewan Dapil Sumut 12 Binjai Langkat, ini.
Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila, harusnya para pemuda melahirkan semangat yang kuat, dengan peran mereka sebagai garda terdepan bahu-membahu, saling membantu dalam mencegah dan melawan penyalahgunaan narkoba.
“Selain menyosialisasikan bahaya narkoba termasuk melalui media sosial, para pemuda dapat berperan sebagai mata dan telinga masyarakat. Jika mengetahui adanya peredaran atau penyalahgunaan narkoba, mereka wajib melaporkannya kepada perangkat desa atau pihak berwenang,” katanya.
Dengan melaporkan dan mencegah peredaran narkoba, para pemuda ikut membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan aman bagi semua orang.
Saat ini, menurutnya, narkoba telah menjadi momok yang mengancam generasi muda. Dampak destruktifnya tak hanya merusak fisik, namun juga menggerogoti moral dan masa depan bangsa. Di sinilah para pemuda diharapkan mampu tampil sebagai teladan, dan menjadi ujung tombak dalam melawan penyalahgunaan narkoba.
Dimaksimalkan
Di sisi lain, Rudi mengakui peran pemuda ini harus dimaksimalkan dengan keterlibatan pemerintah melalui aparat penegak hukum dengan tujuan yang sama memberantas narkoba.
“Jangan berjalan sendiri-sendiri, karena itu sama saja artinya kita tidak punya tujuan yang sama,” katanya.
Rudi menambahkan, pemerintah juga harus memberi peran sentral kepada pemuda di berbagai kegiatan bahkan kalau perlu dibentuk satuan satuan tugas khusus yang fokus mengawasi dan membantu menangani dan mencegah peredaran narkoba.
“Peran khusus ini memungkinkan kehadiran mereka akan menjadi teladan bagi pemuda lainnya, dan kita berharap ini memberi efek domino untuk akhirnya bersama mencegah penyalahgunaan narkoba dan sejenisnya,” katanya.
Intinya, tegas Rudi, pemuda harus jadi pelopor memperkuat nilai-nilai Pancasila untuk komit bersama pemerintah mengantisipasi, mencegah dan menanggulangi bahaya barang-barang haram itu.
“Harus berani, kasihan begitu banyak masyarakat, termasuk pemuda yang jadi korban narkoba, jangan kita biarkan jumlahnya makin banyak. Bangkitkan keberanian kalian para pemuda, kalau tidak sekarang kapan lagi. Kalau bukan pemuda, siapa lagi yang kita harapkan,” pungkas Rudi. (cpb)