MEDAN (Waspada.id): Masjid Nurul Islam Kabupaten Simalungun kembali menjadi pusat kegiatan dakwah minoritas yang diinisiasi untuk memperkuat pembinaan masyarakat Muslim di wilayah tersebut oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara, Sabtu (22/11).
Hadir sebagai penceramah, Ustadz Dr. Irwansyah M.Hi, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Sumatera Utara, didampingi oleh Ustadz Shiddiq, penyuluh agama Islam Kabupaten Simalungun.
Dalam ceramahnya, Dr. Irwansyah mengangkat tema Husnuzon sebagai nilai penting yang perlu dijaga untuk meraih ketenangan hidup. Ia menekankan bahwa banyak gangguan batin muncul karena su’udzon, prasangka buruk yang berkembang dalam hati tanpa disadari.
“Kalau hati kita penuh prasangka buruk, hidup tentu tidak tenang. Tapi kalau kita biasakan memandang dari sisi baik, insya Allah hidup terasa lebih ringan,” ungkapnya di hadapan jamaah.
Beliau menjelaskan bahwa pikiran positif bukan hanya sikap keagamaan, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan mental. “Selalu keluarkan nilai positif dan rasa bahagia. Secara psikologis, ketawa yang tepat bisa menjadi obat yang membantu meredakan tekanan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Dr. Irwansyah turut membagikan nasihat tentang kebahagiaan di usia lanjut. Salah satunya adalah memilih lingkungan pertemanan yang baik dan tempat berkumpul yang positif. Masjid, menurutnya, adalah ruang terbaik untuk itu.
“Jangan hanya diam di rumah. Terlalu lama tidak beraktivitas bisa memicu berbagai penyakit seperti stroke dan gangguan kesehatan lainnya. Masjid membuat kita tetap aktif, baik secara sosial maupun mental,”ujarnya.
Kegiatan dakwah minoritas ini ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan agar umat senantiasa diberi ketenangan hati, kesehatan, dan kekuatan untuk tetap istiqamah menjalankan ajaran Islam dalam keseharian.(id18)












