MEDAN (Waspada): Menyambut dan menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke 79, Bidang/Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRK), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara, menggelar pengajian khusus bagi remaja dan mahasiswa, Minggu (11/8) di Aula MUI Sumut Jalan Sutomo Ujung.
Ketua Bidang Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) MUI, Dra. Hj. Rusmini, MA dan Sekretaris Dra. Hj. Wan Khairunnisa, bersama para pengurus lainnya, menyebutkan kegiatan diikuti pemuda dan remaja Islam, termasuk mahasiswa dari berbagai organisasi seperti HIMMAH, Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama Sumatera Utara, IMM, serta santri dari berbagai pesantren dan sekolah tingkat SLTA.
Sedangkan pembicara dalam kegiatan Dr. Irwansyah, M.H.I, menyampaikan dalam perjalanan sejarah kemerdekaan Indonesia, peran pemuda selalu menjadi sorotan penting.
Menurutnya, sejarah mencatat bahwa pemuda berperan signifikan dalam mempersatukan bangsa Indonesia, mengesampingkan perbedaan suku dan kasta, serta mengikrarkan sumpah pemuda dengan tiga poin utama: tanah air satu, bangsa satu, dan bahasa satu, yakni Indonesia.
“Poin-poin sumpah pemuda inilah yang menjadi titik pertemuan anak-anak bangsa yang senasib sepenanggungan dan ingin bebas dari penjajahan,” ungkap Dr. Irwansyah.
Ia juga menekankan bagaimana bambu runcing, yang hanya menjadi simbol perjuangan, didukung oleh kekuatan persatuan dan kesatuan lintas generasi, suku, bahkan agama, untuk merebut kemerdekaan Indonesia.
Lebih lanjut, Dr. Irwansyah menegaskan bahwa jika dahulu para pahlawan berperang dengan nyawa dan darah, maka generasi muda saat ini harus bangkit untuk memimpin dan mengendalikan negara.
“Jangan biarkan orang asing yang mengelola negara ini. Bumi Nusantara ini kaya akan generasi cerdas, pintar, dan berdedikasi. Kita butuh anak-anak bangsa, khususnya generasi Islam, yang siap memimpin bangsa ke depan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa para pemimpin saat ini dulunya adalah anak-anak muda yang berjuang dengan pendidikan dan dedikasi, hingga mampu mencapai posisi tertinggi.
Oleh karena itu, Dr. Irwansyah mendorong pemuda masa kini untuk bekerja keras dan bermimpi besar, termasuk untuk menjadi pemimpin bangsa.
“Jangan terpengaruh dengan latar belakang kemiskinan. Pendidikan tidak diukur dari kekayaan, tapi dari keseriusan, perjuangan, dan kerja keras,” tambahnya, sambil mengingatkan bahwa banyak anak bangsa yang sukses meskipun berasal dari keluarga miskin.(m22)
Waspada/ist
Panitia kegiatan bersama pembicara dan peserta foto bersama.