Medan

Satu Bulan Pasca Banjir: IDAI Sumut Tekankan Pemulihan Kesehatan Anak Di Wilayah Terdampak

Satu Bulan Pasca Banjir: IDAI Sumut Tekankan Pemulihan Kesehatan Anak Di Wilayah Terdampak
Ketua IDAI Cabang Sumatera Utara, Dr. Rizky Adriansyah. Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Satu bulan setelah banjir melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Sumatera Utara mengingatkan bahwa fase pemulihan pascabencana adalah masa krusial untuk mencegah terjadinya “gelombang kedua” masalah kesehatan pada anak.

Beberapa masalah kesehatan yang perlu diwaspadai antara lain meningkatnya penyakit infeksi, memburuknya status gizi, tertundanya imunisasi, serta dampak kesehatan mental yang bisa mengganggu tumbuh kembang anak.

Ketua IDAI Cabang Sumatera Utara, Dr. Rizky Adriansyah, pada Rabu (31/12) mengimbau keluarga dan seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah, dinas kesehatan, fasilitas layanan kesehatan, sekolah, komunitas, dan relawan untuk bersama-sama menjalankan langkah-langkah pemulihan secara terarah.

Adapun langkah-langkahnya sebutnya,
1) Pastikan air bersih dan sanitasi (WASH) berjalan dengan baik
Gunakan air minum aman (air kemasan atau air yang direbus hingga mendidih) dan simpan di wadah bersih dan tertutup.
Terapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun (sebelum makan, setelah dari toilet, setelah membersihkan rumah, dan setelah bermain).
Pastikan akses jamban/toilet layak dan pembuangan limbah tidak mencemari sumber air.

Segera periksa jika anak mengalami diare disertai dehidrasi (lemas, jarang BAK), muntah terus, demam tinggi, sesak napas, atau tampak sangat mengantuk/sulit dibangunkan.

2) Cegah penyakit infeksi pasca-banjir
Pascabanjir, anak-anak sangat rentan terhadap penyakit seperti diare, leptospirosis, penyakit kulit, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Orang tua diminta segera membawa anak ke Puskesmas/RS jika ada gejala seperti demam disertai nyeri otot hebat, luka terinfeksi, ruam luas, atau keluhan pernapasan yang memberat.

3) Antisipasi lonjakan DBD
Dampak dari banjir yang surut dapat menyebabkan peningkatan populasi nyamuk pembawa penyakit demam berdarah. Untuk mencegah DBD, lakukan 3M Plus: menguras, menutup, dan mendaur ulang barang yang dapat menampung air, serta perlindungan diri dari gigitan nyamuk (kelambu, pakaian lengan panjang, dan penggunaan repelan sesuai usia).
Segera periksa jika anak demam tinggi selama 2–3 hari, lemas, nyeri perut, mimisan/gusi berdarah, atau muncul tanda perdarahan.

4) Pulihkan status gizi anak
Bayi 0–6 bulan: Utamakan ASI eksklusif.
Anak >6 bulan: Lanjutkan ASI dan berikan makanan padat bergizi, terutama protein hewani seperti telur, ikan, atau ayam, serta sayur dan buah.
Pantau berat badan anak, dan bawa mereka ke Posyandu/Puskesmas untuk penimbangan dan skrining gizi, terutama jika ada penurunan nafsu makan, diare berulang, atau berat badan menurun.

5) Kejar ketertinggalan imunisasi
Banjir sering mengganggu jadwal imunisasi. Orang tua diimbau untuk membawa anak ke Puskesmas/Posyandu untuk imunisasi kejar (catch-up). Fasilitas kesehatan diharapkan menyediakan layanan terjadwal atau jemput bola pada wilayah yang aksesnya masih terbatas.

6) Perhatikan kesehatan mental anak
Pemulihan tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga mental. Orang tua disarankan untuk mengembalikan rutinitas tidur, makan, belajar, dan bermain anak, serta memberi mereka ruang untuk bercerita. Hindari memberikan paparan berita bencana yang berlebihan. Konsultasikan dengan tenaga profesional jika anak menunjukkan ketakutan berat, mimpi buruk, regresi (misalnya mengompol), menarik diri, atau gangguan perilaku lainnya yang menetap.

7) Lindungi anak dengan penyakit kronis dan kebutuhan khusus
Anak-anak dengan kondisi medis kronis, seperti asma, epilepsi, penyakit jantung, diabetes, thalassemia, dan disabilitas, harus tetap mendapatkan obat rutin, kontrol kesehatan, dan rujukan yang jelas untuk memastikan kondisi kesehatan mereka tetap terjaga.

IDAI Cabang Sumatera Utara menegaskan bahwa pemulihan kesehatan anak pascabanjir membutuhkan kerjasama lintas sektor. Dengan memastikan akses terhadap air bersih, sanitasi yang memadai, pencegahan penyakit, pemulihan gizi, imunisasi, serta dukungan psikososial yang cukup, anak-anak yang terdampak bencana dapat kembali tumbuh sehat dan optimal. (id20)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE