MEDAN (Waspada): Wali Kota Medan, M Bobby Nasution diminta harus memastikan seluruh pekerjaan proyek infrastruktur di Kota Medan dapat terselesaikan sebelum berakhirnya masa tugas sebagai Walikota Medan. Jangan sampai Walikota Medan banyak meninggalkan proyek mangkrak kedepannya setelah tidak menjabat lagi.
“Masyarakat Kota Medan sudah pantas khawatir mengingat Walikota Medan sudah sibuk ikut kontestasi pemilihan Gubernur Sumut. Sementara banyak pekerjaan Pembangunan yang multi years belum selesai dikerjakan. Kita tahu akanlah sulit mengerjakan apabila pemimpin daerahnya berubah,” ujar Pengamat Kebijakan Publik Sumut, Elfanda Ananda, kepada waspada Senin (5/8).
Dikatakannya, proyek Revitalisasi Stadion dan Kebun Bunga Medan yang dikerjakan dengan tahun jamak atau multi years dengan anggaran sebesar Rp. 191 Miliar kelihatannya akan tidak selesai pada akhir tahun 2024 sesuai dengan janji Wali Kota Medan Bobby Nasution. Dalam laporan yang beredar dikalangan media anggaran yang sudah direalisasikan sejak tahun 2023- hingga Mei 2024 sebesar Rp.148 Miliar atau 41,55 persen.
“Fakta dilapangan secara fisik pekerjaan belum melampaui 50%, sementara waktu tinggal lima bulan lagi hingga akhir Desember 2024. Kalaupun dikerjakan untuk mencapai target tahun ini dikhawatirkan secara teknis akan mengurangi kualitas pembangunan,” ucapnya.
Diketahui, lanjut Elfanda, bahwa proyek ini menggunakan sumber pendanaan APBN dan APBD yang dari sisi pertanggungjawaban dan politik anggaran sangat bergantung dengan siapa yang memimpin. Banyak kebijakan pemimpin disatu wialayah begitu berganti pemimpinnya, maka pemimpin yang baru tidak mau meneruskan kebijakan tersebut.
“Sebab, ada ego pemimpin baru, namun tidak kalah penting bahwa proyek tersebut tidak punya masalah dari berbagai aspek. Termasuk kemungkinan yang baru tidak mau terjerat kasus hukum kalau meneruskannya,” ucap Elfanda.
Ini memang menjadi problem kalau kepemimpinan terjadi perubahan, namun kalau penerusnya adalah orang yang sama tentu tidak ada masalah. “Sebenarnya kalau dilihat dari komitmen Walikota membangun Kota Medan tentunya patut diberi apresiasi. Namun, perlu kita juga memastikan pembangunan yang dilaksanakan harus memenuhi berbagai persyaratan. Jangan sampai pembangunan tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sesuai peraturan perundang undangan. Mulai tahap perencanaan, pelaksanaan hingga sosialisasi,” jelasnya.
Sebab, keberhasilan sebuah pekerjaan sangat bergantung salah satu pada aspek perencanaan. Secara teknis bisa dihitung berapa lama waktu kerja, material yang digunakan dan sebagainya. Apabila pekerjaan yang dilaksanakan secara perencanaan dan teknis pembangunan tidak maksimal, maka akan mempengaruhi kualitas pekerjaannya termasuk akan terjadi keterlambatan.
“Masyarakat Kota Medan mengingatkan Walikota Medan Booby Nasution bahwa Masyarakat akan kecewa seandainya proyek ini mangkrak alias tidak dikerjakan lagi. Pekerjaan yang dikerjakan akan terbengkalai dan dibiarkan saja, hingga menjadi monumen bangunan yang belum jadi,” tutur Elfanda. (h01)