MEDAN (Waspada): Forum Komunikasi Muslimah Indonesia (FKMI) menggelar buka puasa bersama (Bukber), Kamis (30/3) di Jalan Seipetani Medan.
Sebelum Bukber, FKMI telah melaksanakan bhakti sosial (Bakos) sebanyak 350 paket di beberapa kawasan bagi masyarakat yang berhak menerimanya.
Ketua FKMI Sumut Hj Revita Lubis mengatakan program buka puasa bersama ini kembali digelar setelah sebelumnya terkendala karena pandemi Covid-19.
“Sebenarnya dari dulu ada program buka puasa bersama tapi sudah lama tidak dilakukan. Karena Covid-19. Kedepan kalau sehat-sehat semua akan kita buat yang lebih besar lagi,” ujarnya seraya menambahkan kegiatan kali ini digelar dengan jumlah terbatas.
Ditambahkannya, dalam rangka menyemarakkan bulan suci “Ramadhan, ada juga program tadarus Alquran,” kata Revita Lubis sembari menyebutkan penyaluran bantuan 350 paket sembako berupa beras, gula, minyak goreng.
Bantuan tersebut diberikan bagi di beberapa titik, ada anak yatim, anak-anak nelayan di Percut Sei Tuan. Anak yatim binaan FKMI di daerah Helvetia Medan, Muallaf Center dan juga One Day One Juz.
“Bantuan ini merupakan donasi member FKMI dengan donasi Rp150 ribu. Dengan terkumpul sekora 350 paket. Sebelumnya juga sudah mengirim ke Turki bagi korban gempa. Ke depan juga masih memungkinkan untuk menyelenggarakan program bagi-bagi takjil,” sebutnya.
Hal lain disampaikan terkait tausiyah menanti buka puasa bersama disampaikan, Ustadzah Auffah Yumni, Lc.MA diharapkan menambah wawasan peserta yang hadir.
“Dengan kajian tadi bisa mungkinkan kita membuat program yang lebih intensif, jadi momen Ramadan betul-betul dimanfaatkan semakaimal mungkin untuk beribadah,” pungkasnya.
Sementara ustazah Auffah Yumni, Lc.MA dalam tausiyahnya menyebutkan Ramadan ini merupakan bulan berkah. Sehingga semua kebaikan yang dijanjikan Allah SWT harus dikejar, karena pahalanya dilipatgandakan di bulan Ramadan ini.
Ia juga menambahkan bulan puasa ini harus diistimewakan dengan amalan-amalan sunnah lainnya termasuk banyak berdoa kepada Allah SWT karena doanya orang berpuasa tidak ditolak.
“Ramadan ini artinya bulan menahan. Menahan emosi, menahan marah, menahan gibah, menahan kantuk,” ujarnya seraya menambahkan esensi dari puasa adalah bagaimana setelah Ramadan bisa menahan dari hal- hal haram, mubah, hal yang baik dengan melakukan hal yang lebih baik yang bisa dilakukan.(m22)
Waspada/Anum Saskia
Ketua FKMI Sumut Hj Revita Lubis, Ustadzah Auffah Yumni, Lc.MA, dan pengurus foto bersama usai berbuka puasa.