MEDAN (Waspada): Pasca penyerangan seratusan anggota geng motor dan preman bayaran suruhan mafia tanah terhadap warga di Jl. Selambo Raya Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, Selasa (22/10) sekira pukul 02.00 WIB, para pelaku juga membawa kabur sejumlah sepedamotor milik warga.
Tak hanya itu saja, para pelaku juga merubuhkan dan membakar 3 warung milik warga yang selama ini berjualan guna menghidupi keluarganya.
Sejumlah warga yang ditemui wartawan di lokasi mengaku masih trauma pasca penyerangan yang dilakukan seratusan anggota geng motor dan preman bayaran suruhan mafia tanah. Diakui warga ibaratnya mereka sudah jatuh tertimpa tangga, sebab Belasan sepeda motor warga dilarikan para pelaku.
Mirisnya lagi 3 warung yang dijadikan tempat berjualan jajanan juga dirubuhkan dan dibakar para pelaku. Padahal jualan jajanan itu untuk menafkahi keluarga rumah.
Diungkapkan warga, pasca penyerangan secara membabi buta itu, seorang warga bernama Adam Djhorgi yang awalnya tewas dibacok dengan menggunakan senjata tajam, ternyata korban tewas akibat ditembak dengan senjata api di bagian dadanya.
Masyarakat yang mengetahui itu langsung mengejar para pelaku. Tak jauh dari lokasi masyarakat berhasil mengamankan mobil pickup milik pelaku lalu membalikkannya dan membakarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seratusan anggota geng motor dan preman bayaran suruhan mafia tanah menyerang warga di Jl. Selambo Raya Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, Selasa (22/10) sekira pukul 02.00 WIB.
Akibat penyerangan secara membabi buta yang dilakukan para pelaku yang menggunakan berbagai jenis senjata tajam (sajam) itu dua warga yakni Bungaran Samosir ,51, dan Adam Djhorgi ,27, tewas di tempat dengan kondisi menggenaskan.
Sementara sejumlah warga sekarat akibat ditembak dengan senjata api (senpi) di bagian perutnya dan terkena bacokan sajam, hingga para korban dirawat intensif di rumah sakit.(m27)