MEDAN (Waspada): Setiap bangsa berhak untuk membela kedaulatan bangsanya dari serangan dari musuh. Pemerintahan wajib untuk melindungi tanah air dan rakyatnya dari ancaman musuh, apalagi jika sudah membahayakan jiwa.
Demikian Juru bicara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara, Dr. Ardiansyah, Minggu (22/6) terkait serangan Iran ke Israel.
Ardiansyah menjelaskan, apa yang kita saksikan saat ini jelas seluruh negara di dunia ini menyatakan bahwa Iran diserang terlebih dahulu oleh Israel. Sehingga sudah semestinya Iran melawan dan melindungi tumpah darahnya. Maka perlawanan itu lebih merupakan reaksi atas terbunuhnya tokoh dan ilmuwan penting Iran akibat serangan rudal Israel.
“Tidak berlebihan juga jika kita mengatakan bahwa di sisi lain Iran sedang mempertontonkan kepada Dunia, khususnya AS dan sekutunya bahwa Iran hari ini memiliki kekuatan alutsista yang tangguh dan canggih. Hal ini tentunya mengejutkan banyak pihak termasuk Israel dan AS,” sebutnya.
Jika dikaitkan dengan perjuangan rakyat Palestina, tambahnya, sekalipun tidak berkaitan langsung sebagai pembelaan terhadap perjuangan mereka di Gaza Palestiana, namun hal ini pastilah sangat menghibur bagi mereka. Sebab, penderitaan kehancuran fisik dan psikis saat ini juga dirasakan oleh rakyat Israel ulah mereka sendiri.
Rasa takut dan hancurnya bangunan penting yang selama ini dijaga super ketat oleh pasukan Zionis seakan-akan tak tersentuh, hari ini mereka saksikan proakporanda dihantam oleh rudal-rudal hypersonic Iran.
Sebagaimana diberitakan berbagai media, rentetan serangan rudal Iran kembali menghantam sejumlah titik ibu kota Israel, Tel Aviv. Petugas tanggap darurat mengatakan bangunan-bangunan rusak parah di Tel Aviv setelah dihantam rudal Iran.
“Ini adalah lokasi kerusakan berskala besar. Beberapa bangunan tempat tinggal dua lantai rusak parah, dan beberapa runtuh,” kata badan layanan darurat Magen David Adom (MDA) dilansir CNN, Minggu (22/6/2025).
Video yang dirilis oleh layanan darurat menunjukkan bagian-bagian bangunan hancur menjadi puing-puing dan kerusakan signifikan pada bangunan lain di daerah sekitarnya.
Dilansir Aljazeera, salah satu korban luka mengalami luka pecahan peluru sementara 10 lainnya “terluka ringan”, demikian laporan The Times of Israel, mengutip layanan darurat nasional Magen David Adom Israel.
Komando Front Dalam Negeri militer Israel mengatakan warga Israel sekarang dapat meninggalkan tempat perlindungan bom, yang menandakan serangan rudal terbaru dari Iran telah berakhir. Dikatakan bahwa petugas tanggap darurat bekerja di beberapa area di seluruh negara “di mana laporan dampak telah diterima”.(m22)