MEDAN (Waspada): Seratusan pengemudi ojek online (ojol) dari Aksi Solidaritas Driver Medan (ASDM), menggelar aksi demo depan gedung DPRD Sumut, Senin (15/5). Mereka mendesak segera dilakukan perubahan, termasuk menyesuaikan tarif pengemudi sesuai regulasi Kementerian Perhubungan.
Berparade dengan menggunakan sepda motor melintasi Jalan Imam Bonjol, hingga pas di depan gedung dewan, peserta aksi berkumpul untuk menyuarakan keprihatinan selama menekuni profesi sebagai pengemudi ojol.
Kordinator aksi, Anwar Hasibuan menegaskan, profesi yang digeluti bersama ratusan rekan mereka dari Mitra Grab Kota Medan, kini terancam akibat ulah para operator/aplikator jasa transportasi itu.
Di antaranya, masih berlakunya biaya langganan GrabBike Hemat, yang telah menggerus pendapatan harian mereka. Begitu juga soal sistem slot, yang telah disalahgunakan untuk membatasi ruang gerak pengemudi ojol untuk mencari nafkah.
Mereka mendesak biaya langganan GrabBike dan sistem slot segera dihapuskan.
Sambil membawa spanduk bertuliskan berbagai tuntutan, peserta aksi mendesak DPRD Sumut untuk ikut mengatasi masalah yang dihadapi para pengemudi ojek.
Secara khusus, mereka meminta operator untuk menyesuaikan tarif pengemudi sesuai regulasi Kementerian Perhubungan.
Kasubag Humas Sofyan ditemui wartawan mengatakan, pihaknya telah mengundang 9 perwakilan peserta aksi ke ruang pertemuan di lantai I DPRD Sumut.
Dia mengatakan, setelah mendengar keluhan pengemudi ojol, dewan akan mengundang pihak terkait untuk mencari solusi terbaik.
Usai mendengarkan keterangan Sofyan, peserta aksi meninggalkan gedung dewan dengan tertib. (cpb)