MEDAN (Waspada.id): Sebanyak 250 siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Medan mengikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif pada Selasa (7/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di ruang kelas madrasah ini bertujuan untuk mengukur secara akurat tingkat penguasaan bahasa Indonesia para siswa.
Pelaksanaan ujian dibagi menjadi tiga sesi untuk memastikan kelancaran dan efektivitas. Sesi pertama dimulai pukul 08.00 – 10.00 WIB, dilanjutkan sesi kedua pada pukul 10.00 – 12.00 WIB, dan sesi terakhir dilaksanakan pada pukul 13.00 – 15.00 WIB.
Kegiatan bertajuk “Pelaksanaan UKBI Adaptif bagi Siswa MTs/MA/Ponpes dan Apresiasi Giat UKBI Adaptif Tahun 2025” ini merupakan program kolaborasi antara Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara dengan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara.
Kepala MTsN 3 Medan, H. Anas, S.Ag., M.Pd.I, meninjau langsung jalannya ujian di setiap sesi. Dalam keterangannya, beliau menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap program ini.
“Kami sangat mendukung pelaksanaan UKBI Adaptif. Ini adalah wadah yang sangat baik untuk memetakan dan mengukur tingkat kemahiran berbahasa Indonesia siswa madrasah secara objektif,” ujarnya.
Beliau menambahkan, hasil dari UKBI akan menjadi tolok ukur penting bagi para guru, khususnya guru Bahasa Indonesia, untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif di masa mendatang.
Dari total 250 peserta di MTsN 3 Medan, sebaran hasil menunjukkan tingkat kemahiran yang beragam. Sebagian besar siswa berhasil meraih predikat Semenjana dan Madya.
Selain itu, terdapat sebagian siswa dengan predikat Marjinal dan Unggul.
Secara membanggakan, dua orang siswa berhasil mencapai predikat tertinggi, yaitu Sangat Unggul.
Pelaksanaan UKBI Adaptif ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak hanya di lingkungan akademik tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.(id18)