MEDAN (Waspada): Pengamat kesehatan masyarakat, Destanul Aulia, menegaskan bahwa penyediaan lahan untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bukan sekadar urusan teknis, melainkan merupakan investasi strategis jangka panjang bagi pemerintah kabupaten dan kota di Sumatera Utara.
Menurutnya, kehadiran SPPG di masa depan tidak hanya akan menjadi pusat pemenuhan gizi anak sekolah, tetapi juga mampu menjadi penggerak roda ekonomi lokal. “Lahan yang disiapkan hari ini akan menjadi pusat aktivitas yang melibatkan banyak pihak, mulai dari yayasan, BUMD, UMKM, hingga koperasi petani dan nelayan lokal yang tergabung dalam rantai pasok pangan bergizi,” ungkap Destanul pada Sabtu (21/6).
Ia menambahkan, manfaat dari program ini tidak hanya terbatas pada pencegahan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan organisasi lokal. “Ini adalah program yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat—dari kesehatan, pendidikan, hingga kesejahteraan ekonomi,” lanjutnya.
Destanul Aulia menyatakan dukungan penuhnya terhadap langkah Gubernur Sumatera Utara yang mendorong percepatan pengadaan lahan untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Semakin cepat program ini berjalan, semakin luas pula dampaknya bagi masyarakat. Anak-anak kita sehat, masyarakat sejahtera, dan perekonomian lokal ikut tumbuh,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menyebut Program MBG bukan sekadar agenda sektoral dari pemerintah, tetapi merupakan bentuk transformasi sosial yang dimulai dari investasi dasar—yakni lahan. “Inilah langkah awal untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan gizi dan kualitas hidup masyarakat Sumatera Utara secara keseluruhan,” pungkas Destanul.
Dengan visi besar ini, keberadaan SPPG diharapkan menjadi tonggak penting dalam pembangunan manusia dan ekonomi lokal di Sumatera Utara.(cbud)
