MEDAN (Waspada): Tim Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara ajarkan pembuatan kerupuk udang rebon untuk mencegah gigi berlubang pada Ibu-Ibu Masyarakat Desa Bagan Serdang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang
Pengabdian masyarakat ini bertemakan peningkatan keterampilan ibu-ibu PKK dalam pengolahan bahan pangan lokal udang rebon menjadi makanan fungsional kerupuk untuk mencegah gigi berlubang.
Tim pelaksana yang terdiri dari:
- Dr. drg. Gema Nazri Yanti, M.Kes sebagai ketua pelaksana dari FKG USU
- Dr. dr. Gema Nazri Yanni, M.Ked(Ped), Sp.A(K) sebagai anggota pelaksana dari FK USU
- Ir. Etti Sudaryati, MKM,Ph.D sebagai anggota pelaksana dari FKM USU
Kegiatan berlangsung pada tanggal 24 Agustus 2024 di Kantor Kepala Desa bagan Serdang, Kecamatan Pantai Labu.
“Sasaran kegiatan ini adalah 26 orang Ibu PKK Desa Bagan Serdang.
Kegiatan ini dilatarbelakangi karena adanya permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang terjadi di Desa Bagan Serdang,” kata Dr. drg. Gema Nazri Yanti, M.Kes sebagai Ketua Pelaksana dari FKG USU.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang usia sekolah dasar di desa tersebut banyak mengalami gigi berlubang atau karies dan seluruh murid (100%) membutuhkan perawatan gigi dan mulut.
Penelitian awal yang dilakukan juga menunjukkan prevalensi gigi berlubang sebesar 81,18%. Dari hasil wawancara dengan ibu-ibu di desa Bagan Serdang didapati anak-anak tidak mengonsumsi ikan dan udang yang dihasilkan dari laut tetapi lebih menyukai makanan instan dan jajanan, sedangkan desa tersebut 90% pekerjaan masyarakat sebagai nelayan dengan hasil tangkapan udang rebon.
Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan pembuatan kerupuk udang rebon. Udang rebon merupakan bahan pangan lokal di daerah tersebut yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya gigi berlubang karena tingginya kandungan zat gizinya terutama kalsium di mana 100 gr udang rebon mengandung 2.306 mg kalsium yang setara dengan 16 kali kandungan kalsium 100 gr susu sapi.
Selain itu, kerupuk udang rebon yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi produk unggulan sehingga dapat menjadi sumber pemasukan bagi masyarakat terutama ibu-ibu Desa Bagan Serdang.
Diharapkan pelatihan ini dapat menjadi peluang besar untuk dapat mengatasi masalah kesehatan khususnya karies gigi, serta dapat menjadi sumber pemasukan bagi masyarakat desa terutama ibu-ibu sehingga dapat mandiri secara ekonomi dan sosial.
“Ucapan terima kasih disampaikan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui dana Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2024 yang telah mendanai pengabdian ini pada Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat,” tamdasnya.(cbud)