MEDAN (Waspada): Perguruan tinggi berperan penting dalam mencari dan memberikan solusi dari berbagai masalah yang ada di kalangan masyarakat. Hal ini menjadi kesempatan perguruan tinggi dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang tidak hanya mempelajari secara teori, tetapi mampu menerapkan serta mengaplikasikan ilmu kepada masyarakat.
Maka dari itu untuk mengimplementasikan hal tersebut, dosen USU melakukan pengabdian masyarakat dengan topik “Pembentukan, Pemberdayaan dan Penguatan Kelompok Tani Organik di Desa Saran Padang, Kabupaten Simalungun”.
Pengabdian tersebut diawali dari kedatangan Kepala Desa Saran Padang, Robinson Tarigan,AMd beserta Wakil Kepala Desa dan pemuda desa setempat ke LPPM USU.
Kedatangan tersebut pada hari Selasa, 11 Juli 2023, di mana tim Desa Saran Padang Pihak Desa Saran Padang bertemu dengan Sri Fajar Ayu, SP., MM., DBA dan Dr. Meutia Nauly, S.Psi., M.Si., Psikolog selaku dosen tim pengabdian.
Tim Desa Saran Padang sebagai mitra pengabdian menyampaikan bahwasanya terdapat banyak masalah dan kendala yang dialami oleh masyarakat desa setempat baik yang berperan sebagai petani maupun bukan petani.
“Permasalahan yang disampaikan oleh Bapak Kepala Desa, bahwasanya masyarakat Desa Saran Padang sudah mulai untuk meninggalkan pekerjaan sebagai petani,” jelas Salah seorang Tim Pengandian, Sri Fajar Ayu kepada media baru-baru ini.
Katanya, Petani di desa setempat merasa jenuh dan lelah dengan pendapatan atau penerimaan yang diterima petani dari hasil panen komoditi yang mereka jual. Petani-petani tersebut hanya mendapatkan pendapatan satu per tiga dari total produksi usahatani. Komoditi yang dibudidayakan di desa tersebut terdiri dari padi, hortikultura-sayur-sayuran, hortikuktura-buah-buahan.
Rendahnya pendapatan tersebut disebabkan dari banyak faktor, diantaranya irigasi dan drainase yang tidak berfungsi lagi dengan baik, jalan yang rusak menyebabkan kurang terdistribusi hasil panen yang akan dijual ke lembaga pemasaran, serta kurangnya informasi pasar terkait harga pasar dari komoditi yang akan dipanen.
Selain itu, pentingnya informasi perihal pengolahan pascapanen, serta pengelolaan limbah dari hasil panen yang tidak terjual. Permasalahan tersebut diperlukan suatu pengabdian masyarakat sebagai bagian dari upaya untuk memanfaatkan lahan desa dan meningkatkan harga dan nilai tambah dari tanaman pangan dan tanaman sayuran.
Ia juga mengaku bahwa keindahan lokasi Desa Saran Padang adanya keterkaitan dari beberapa masalah yang dihadapi mitra pengabdian diatas, dosen tim pengabdian ini memberikan suatu solusi dan pemecahan masalah kepada mitra. Solusi dan pemecahan masalah tersebut disusun dan dikaji berdasarkan penerapan teori.
Pelaksanaan terhadap penerapan teori tersebut direncanakan dengan melihat langsung kondisi lapangan Desa Saran Padang. Selain itu, tim dosen pengabdian masyarakat juga dapat berinteraksi dan berdiskusi dengan masyarakat, khususnya yang bekerja sebagai petani terkait permasalahan yang ada di desa setempat.
Tim pengabdian masyarakat disebutkannya pihaknya melakukan rangkaian diskusi dalam mempersiapkan bahan dan kelengkapan, sebelum tim pengabdian masyarakat pergi ke lokasi mitra pengabdian, Persiapan tersebut dimulai pembahasan pembentukan kelompok-kelompok di masyarakat Desa Saran Padang.
Diskusi dengan kelompok-kelompok masyarakat desa tersebut dengan menggunakan metode PRA (Participatory Rural Appraisal).
Rangkaian diskusi PRA tersebut juga diajarkan oleh seorang pemateri via zoom bersama mitra pengabdian dan mahasiswa yang ingin belajar menggunakan metode tersebut.
Jalin Komunikasi
Sementara itu, pengabdian masyarakat langsung dilaksanakan di Desa Saran Padang pada Jumat, (22/9) bersama tim dosen pengabdian bersama mahasiswa/i.
Kegiatan tersebut diawali dari adanya kegiatan pertemuan awal dengan perangkat desa dan masyarakat Desa Saran Padang, di mana kata sambutan dari Kepala Desa Saran Padang.
Pertemuan awal tersebut juga membahas perihal maksud dan tujuan, serta menjalin komunikasi sebelum melakukan diskusi dengan mitra pengabdian.
Lebih lanjut, pengabdian masyarakat di lokasi mitra pengabdian, Desa Saran Padang, dilakukan dengan melaksanakan tiga kegiatan.
Ketiga kegiatan tersebut menjadi alternatif solusi dan pemecahan masalah, yaitu pembentukan kelembagaan kelompok tani organik, pemberdayaan kelompok tani dan penguatan kelompok tani.
Metode kegiatan yang akan dilakukan menggunakan Pendekatan sistem produksi dengan melakukan pemberdayaan melalui penggunaan teknologi tepat guna, yaitu pupuk organik dan pestisida organik. dan analisis berbagai tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan.
Selanjutnya, penguatan dari kelompok tani yang telah terbentuk dengan pembuatan program dan pembinaan yang dilakukan bersama mitra LSM Pemasaran dengan Desa Saran Padang. (cbud)