DELI SERDANG (Waspada.id): Tim Dosen Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) sukses menggelar pelatihan pemrograman mobile bagi siswa dan guru di Sekolah Al Fakhri, Desa Suka Maju, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, kemarin.
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Skema Kemitraan tahun 2025 ini mengusung tema “Peningkatan Keterampilan Pemrograman Mobile Menggunakan MIT App Inventor”.
Ketua Tim Pelaksana, Soeharwinto, S.T., M.T., menyampaikan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak akan talenta digital di Indonesia. “Sekolah Al Fakhri memiliki potensi akademik yang besar dengan sekitar 700 siswa, namun kurikulum TIK yang ada perlu diperkuat dengan keterampilan praktis seperti pengembangan aplikasi mobile untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045,” ungkap Soeharwinto.
Dalam pelaksanaannya, tim USU yang juga beranggotakan Guru Besar Prof. Dr. Ir. Fahmi, S.T., M.Sc., IPU dan Prof. Ir. Yulianta Siregar, S.T., M.T., Ph.D.Eng., IPM, serta Ryandika Afdila, S.T., M.Eng.Sc, memberikan solusi berupa pelatihan berbasis MIT App Inventor. Platform ini dipilih secara khusus karena menggunakan antarmuka visual (blok logika) yang memungkinkan siswa pemula untuk menciptakan aplikasi Android tanpa harus menguasai sintaks kode yang rumit dan menakutkan.

Rangkaian kegiatan pelatihan mencakup pengenalan antarmuka, penyusunan logika pemrograman, hingga praktik langsung pembuatan aplikasi fungsional. Para siswa diajarkan membuat berbagai aplikasi sederhana namun bermanfaat. Tidak hanya berhenti pada aplikasi mobile, wawasan peserta juga diperluas dengan materi pengayaan mengenai Internet of Things (IoT) menggunakan perangkat Microbit.
Program ini secara langsung mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Selama kegiatan berlangsung, antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari keaktifan siswa dan guru dalam mendemonstrasikan aplikasi buatan mereka.
“Kami berharap transfer pengetahuan ini dapat berkelanjutan. Dengan bekal modul dan pelatihan yang telah diberikan, para guru di Sekolah Al Fakhri diharapkan mampu melanjutkan pembelajaran ini secara mandiri, sehingga sekolah dapat terus mencetak generasi muda yang kreatif, inovatif, dan siap bersaing di era digital,” tutup Soeharwinto. (Id23)












