MEDAN (Waspada): Dalam upaya pemberdayaan ibu rumah tangga (IRT) Kelompok Tani Hutan Mangrove Alam Serdang Bahari, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Graha Kirana melakukan pelatihan pembuatan kerupuk ikan Tamban di Pantai Alam Serdag Bahari. Desa Regemuk, Pantai Labu , Deli Serdang, Senin 5 Agustus 2024.
Pelatihan ini melibatkan 15 peserta. Dalam sambutannya, Dhea Agusty Ningrum, SE., MM, ketua Tim PKM, menekankan potensi besar yang dimiliki oleh ikan tamban sebagai bahan baku untuk olahan kerupuk di Desa Regemuk.
Dhea Agusty menyatakan meskipun ikan tamban merupakan hasil tangkapan nelayan lokal dengan harga yang relatif murah dan belum tergarap secara optimal, potensi ini dapat diubah menjadi peluang ekonomi yang signifikan.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi peserta untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam pembuatan kerupuk ikan, serta untuk meningkatkan perekonomian para ibu perserta.
Dukungan juga datang dari perwakilan Dinas Kelautan, Supariono, S.Pi, yang dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan pelatihan ini.
Supariono menyampaikan harapan agar pelatihan ini tidak hanya dapat meningkatkan kapasitas usaha lokal, tetapi juga memanfaatkan teknologi terbaru serta sumber daya ikan yang melimpah di desa.
Beliau juga menekankan pentingnya penerapan teknologi yang tepat untuk memaksimalkan potensi ikan tamban dan membawa manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.
Kegiatan pelatihan ini dipandu Dian Inda Sari, SE., MM, selaku ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIE Graha Kirana. Pelatihan pembuatan kerupuk ikan tamban dipandu oleh Ibu Penyuluh Nurul Kabinawati, S.Pi dari Dinas Kelautan, yang membawa pengetahuan praktis dan pengalaman dalam proses produksi kerupuk.
Nurul menekankan bahwa setiap ilmu berkembang dan dinamis, demikian juga dengan pembuatan kerupuk ikan tamban. Yang paling utama adalah bagaimana membuat daging ikan tamban menjadi lumat (surimi). Ikan tamban yang termasuk ikan yan bertekstur duri banyak ini membutuhkan alat-alat yang yang bisa melumatkan duri sehingga lumat sempurna.
Bahan yang dibutuhkan dalam pelatihan ini terdiri dari ikan tamban lumat, tepung tapioca, baking soda, bawang putih, garam, gula, backing soda dan sedikit ketumbar untuk menghasilkan rasa.
Adapun teknik pemasakan adonan dilakukan melalui perebusan. Hasil olahan yang telah direbus matang sempurna didinginkan di kulkas selama minimal12 jam agar batangan kerupuk bisa dipotong dan selanjutnya dijemur hingga kering.
Sebagai penutup Dahliani yang merupakan motor dari para ibu rumah tangga Kelompok Tani Hutan Mangrove Alam Serdang Bahari mengucapkan terima kasih atas pelatihan dan ilmu yang telah diberikan.
Beliau juga berharap pelatihan ini berkelanjutan dengan pendampingan agar mereka bisa menjadi UMKM sentra kerupuk tamban di desanya.
Tim anggota PKM Pelatihan yang didanai oleh Kemendikbud tahun Anggaran 2024 adalah Tomy Sun Siagian, SE. MM dan Maya Puspita Ningrum, SH. MH. Selain itu PKM ini juga melibatkan beberapa mahasiswa yang diketuai oleh Abu Salim yang juga merupakan pegawai Dinas Kelautan.
Turut hadir dalam acara ini para Dosen, Tendik STIE dan STIH Graha Kirana. Semoga pelaksanaan pelatihan pembuatan kerupuk ikan tamban ini bisa memberikan manfaat bagi nilai tambah ikan tamban, ikut serta dalam upaya ketahanan pangan, meningkatkan perekonomi peserta dan bisa berkembang menjadi sentra pembuatan kerupuk ikan tamban di Desa Regemuk, Pantailabu, Deli Serdang. (m19)
Waspada/Ist
Tim PKM STIE dan STIH foto bersamai para IRT Kelompok Tani Hutan Mangrove Alam Serdang Bahari, usai pelatihan kerupuk ikan tamban.